HarianBatakpos.com – Harga minyak dunia hari ini mengalami penurunan signifikan pada perdagangan Kamis (25/7/2024). Per pukul 09:10 WIB, harga Brent melemah 0,59% ke posisi US$ 81,23 per barel, sedangkan jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) terkoreksi 0,62% menjadi US$ 77,11 per barel. Penurunan harga minyak ini disebabkan oleh kekhawatiran atas lemahnya permintaan di China dan ekspektasi akan mendekati kesepakatan gencatan senjata di Timur Tengah.
Pada perdagangan Rabu kemarin, harga minyak Brent ditutup terpangkas 0,6% di posisi US$ 81,21 per barel, sedangkan WTI berakhir terdepresiasi 0,62% di US$ 77,1 per barel. Meskipun Badan Informasi Energi (EIA) melaporkan penurunan persediaan minyak mentah AS sebesar 3,7 juta barel pada pekan lalu, hal ini tidak cukup untuk menahan penurunan harga minyak dunia hari ini.
Stok bensin AS juga turun 5,6 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan sebanyak 400.000 barel, dan stok sulingan turun 2,8 juta barel dibandingkan ekspektasi kenaikan 250.000 barel. Penurunan ini menunjukkan adanya perubahan dalam permintaan bahan bakar di AS, meskipun demikian, kekhawatiran terhadap permintaan yang melemah di China tetap menjadi faktor dominan yang mempengaruhi harga minyak dunia hari ini.
“Meskipun terjadi penurunan stok minyak mentah dan bensin di AS, investor tetap waspada terhadap melemahnya permintaan di China dan ekspektasi akan majunya perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas menambah tekanan,” kata Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading, salah satu unit Nissan Securities, dilansir dari Reuters. China, sebagai importir minyak mentah terbesar di dunia, cenderung mengalami penurunan permintaan bahan bakar akibat pertumbuhan ekonomi yang lesu.
Di Timur Tengah, upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza antara Israel dan kelompok militan Hamas mendapatkan momentum. Presiden AS Joe Biden, dengan bantuan mediasi dari Mesir dan Qatar, telah mendorong rencana ini sejak Mei lalu. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga menyampaikan rencana “deradikalisasi” Gaza pasca perang dalam pidatonya di depan Kongres AS.
Satoru Yoshida, analis komoditas di Rakuten Securities, menambahkan, “Jika perundingan gencatan senjata di Timur Tengah berhasil, ekuitas AS terus merosot, dan perekonomian China masih lesu, harga minyak bisa turun ke level awal Juni.”
Komentar