Ekbis
Beranda » Berita » Harga Minyak Dunia Meningkat: Permintaan Global Tinggi, Risiko Geopolitik Naik

Harga Minyak Dunia Meningkat: Permintaan Global Tinggi, Risiko Geopolitik Naik

Harga Minyak Dunia Meningkat: Permintaan Global Tinggi, Risiko Geopolitik Naik
Harga Minyak Dunia Meningkat: Permintaan Global Tinggi, Risiko Geopolitik Naik

Dilansir dari Refinitiv pada hari ini (11/4/2024), harga minyak dunia terus merangkak naik, dengan harga minyak Brent mencapai US$90,72 per barel, sementara minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) mencapai US$86,41 per barel.

Pasar semakin bullish terhadap minyak, dengan prediksi pertumbuhan permintaan global yang kuat dan tantangan dalam pasokan, termasuk pengurangan produksi oleh The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan Rusia, yang diprediksi akan mendorong harga lebih tinggi lagi di musim panas.

Bank investasi memperkirakan bahwa dengan harga minyak Brent melampaui US$90 per barel, ada potensi untuk kenaikan lebih lanjut, didorong oleh pengetatan pasar dan meningkatnya risiko geopolitik. Beberapa bahkan tidak menyingkirkan kemungkinan harga minyak mencapai US$100 per barel tahun ini.

Cara Cek Bansos PKH 2025 Lewat HP, Penerima Bantuan Bisa Lihat Jadwal dan Besaran

Jika OPEC+ memutuskan untuk mempertahankan pemotongan produksi setelah Juni, pasar minyak dapat menjadi “sangat ketat” pada paruh kedua tahun ini, kata eksekutif dari Citadel, yang juga menyatakan kemungkinan penyelesaian perjanjian OPEC+.

Faktor lain yang mengangkat harga minyak adalah kekhawatiran terhadap situasi geopolitik di Timur Tengah, permintaan yang terus kuat, dan masalah pasokan serta infrastruktur yang membatasi produksi dan ekspor dari berbagai negara seperti Meksiko hingga Rusia.

CEO dari Vitol Group, Russell Hardy, memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global pada tahun 2024 akan mencapai 1,9 juta barel per hari lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Badan Informasi Energi AS (EIA) juga menaikkan perkiraan konsumsi minyak global untuk tahun 2024 dan 2025, mengikuti revisi data historis untuk tahun 2022 dan “dinamika pasar saat ini.”

Toko Acai Jaya Jual Aksesoris HUT RI ke-80 Terlengkap di Medan

Morgan Stanley melihat meningkatnya risiko geopolitik sebagai pendorong harga Brent mencapai US$94 per barel pada kuartal ketiga, sementara Bank ini menaikkan perkiraan harga sebesar US$4 per barel dari proyeksi sebelumnya.

Namun, ada peringatan bahwa jika OPEC+ terlalu lama mempertahankan pemotongan produksi, hal ini bisa berdampak pada permintaan dan menyebabkan masalah inflasi yang dapat melumpuhkan pasar. Tantangan ini memaksa kartel tersebut untuk menjaga keseimbangan antara harga yang menguntungkan dan stabilitas pasar global.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *