Jakarta, HarianBatakpos.com – Harga minyak mentah global mengalami penguatan signifikan sebesar 2% pada Kamis (12/9/2024) setelah badai Francine meningkatkan kekhawatiran mengenai pasokan minyak. Berdasarkan data Refinitiv, harga minyak jenis Brent naik 1,93% menjadi US$ 71,97 per barel, sedangkan minyak WTI melonjak 2,47% ke posisi US$ 68,97 per barel.
Pada Jumat pagi ini (13/9/2024), penguatan harga minyak masih berlanjut. Hingga pukul 07.15 WIB, minyak jenis WTI naik 0,42% menjadi US$ 69,26 per barel, sementara Brent menguat 0,38% ke harga US$ 72,22 per barel.
Penguatan harga minyak ini disebabkan oleh pengurangan produksi yang diakibatkan oleh badai Francine yang melanda area produksi minyak lepas pantai di Teluk Meksiko, Amerika Serikat (AS). Menurut Reuters, Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS melaporkan bahwa badai tersebut menyebabkan pemotongan produksi minyak di Teluk Meksiko lebih dari 730.000 barel per hari (bph), atau sekitar 42% dari total produksi minyak di kawasan tersebut.
Seorang analis UBS memperkirakan bahwa potensi penurunan produksi dari Teluk Meksiko pada bulan ini bisa mencapai 50.000 bph. Meski demikian, beberapa analis memperingatkan bahwa dampak badai Francine mungkin hanya bersifat sementara. Hal ini dikarenakan badai tersebut kehilangan intensitasnya dengan cepat setelah mendarat di Louisiana pada Rabu malam lalu.
Pada Kamis, pelabuhan ekspor minyak dan bahan bakar dari Texas bagian selatan hingga tengah telah dibuka kembali, dan kilang-kilang mulai beroperasi kembali.
Komentar