Ekbis
Beranda » Berita » Harga Minyak Menguat Akibat Ketegangan di Timur Tengah

Harga Minyak Menguat Akibat Ketegangan di Timur Tengah

Harga Minyak Mentah Naik di Tengah Ketegangan Geopolitik
Harga Minyak Mentah Naik di Tengah Ketegangan Geopolitik

Harga minyak mentah mengalami kenaikan signifikan dalam perdagangan baru-baru ini, dipicu oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang menimbulkan kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak dari wilayah tersebut. Menurut data dari Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Mei 2024 naik sebesar 0,85% atau 0,72 poin menjadi US$85,74 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent kontrak Juni 2024 juga menguat sebesar 0,69% atau 0,62 poin, mencapai US$90,36 per barel.

Ketegangan tersebut terutama dipicu oleh spekulasi bahwa Iran akan merespons serangan yang diduga dilakukan oleh pesawat tempur Israel terhadap kedutaan Iran di Damaskus. Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai respons Iran, kekhawatiran akan eskalasi konflik telah mendukung kenaikan harga minyak, mendekati level tertinggi dalam enam bulan terakhir.

Namun, sejumlah faktor meredam kenaikan harga minyak. Data dari Reuters menunjukkan bahwa meningkatnya persediaan minyak di Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu faktor yang memberikan tekanan turun terhadap harga. “Premi geopolitik semata-mata berkaitan dengan rumor dan bukan fakta,” kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM, menunjukkan bahwa ada ketidakpastian terkait dampak aktual dari ketegangan di Timur Tengah terhadap pasokan minyak.

Cara Cek Bansos PKH 2025 Lewat HP, Penerima Bantuan Bisa Lihat Jadwal dan Besaran

Selain itu, Badan Energi Internasional (EIA) memotong perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk tahun 2024 dan memprediksi perlambatan lebih lanjut pada tahun 2025. Prediksi ini menjadi salah satu faktor yang menekan kenaikan harga minyak.

Meskipun AS mengantisipasi kemungkinan serangan dari Iran ke Israel, pejabat negara tersebut menegaskan bahwa serangan tersebut tidak akan memicu keterlibatan AS dalam perang. Hal ini memberikan sedikit kelegaan terhadap pasar minyak.

Analisis dari ING menunjukkan bahwa harga minyak kemungkinan akan mengalami penurunan jika tidak ada peningkatan lebih lanjut dalam ketegangan di Timur Tengah atau gangguan pasokan. Mereka mempertahankan perkiraan harga rata-rata Brent sebesar $87 per barel selama kuartal kedua tahun ini.

Di sisi lain, Federal Reserve AS memberikan isyarat bahwa mereka tidak akan terburu-buru untuk menurunkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi yang masih berlanjut. Keputusan ini turut mempengaruhi sentimen pasar terhadap harga minyak.

Toko Acai Jaya Jual Aksesoris HUT RI ke-80 Terlengkap di Medan

Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar minyak tetap dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik dan faktor-faktor fundamental ekonomi global, dengan prospek harga minyak yang terus berfluktuasi sesuai dengan perkembangan situasi di Timur Tengah dan faktor-faktor ekonomi utama lainnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *