Penurunan harga minyak mentah ini mencerminkan dampak dari pembicaraan gencatan senjata Gaza yang sedang berlangsung, yang dianggap sebagai kesempatan terbaik untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. Namun, pembicaraan ini diperkirakan memberikan tekanan menurun pada harga minyak, mengingat sentimen pasar yang cenderung tidak stabil.
Permintaan minyak dari China, yang merupakan faktor utama, juga berkontribusi pada penurunan harga. Data ekonomi terbaru dari China menunjukkan penurunan harga rumah yang lebih cepat dari yang terjadi dalam sembilan tahun terakhir, serta pemotongan tajam dalam tingkat pemrosesan kilang pada bulan Juli. Faktor-faktor ini menyebabkan permintaan bahan bakar di China menjadi lemah, memperburuk situasi pasar minyak global.
Sentimen pasar dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa ekonomi China kemungkinan tidak akan pulih secepat yang diperkirakan. Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates menyatakan, “Kami saat ini melihat tren jangka panjang dalam permintaan minyak global yang condong turun, dengan pemulihan ekonomi China yang jauh lebih lambat dari yang diperkirakan memberikan dorongan utama dalam hal ini.”
Hiroyuki Kikukawa dari NS Trading juga mengungkapkan, “Kekhawatiran yang terus-menerus tentang permintaan yang lambat di China menyebabkan penjualan.” Pasar minyak global kini menantikan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan bank sentral AS (The Fed) pada bulan September, yang mungkin mempengaruhi aktivitas ekonomi dan harga minyak di masa depan.
Komentar