Jakarta, HarianBatakpos.com – Harga minyak mentah di pasar spot mengalami penurunan kecil pada hari ini setelah bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, diperkirakan akan menurunkan suku bunganya bulan depan. Penurunan harga minyak ini terjadi seiring dengan harapan akan adanya pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed.
Pada perdagangan Kamis (22/8/2024) pukul 08:56 WIB, harga minyak brent tercatat turun tipis sebesar 0,18% menjadi US$75,91 per barel. Begitu pula dengan harga minyak WTI yang melemah sebesar 0,27% ke posisi US$71,71 per barel dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya pada 21 Agustus 2024.
Menurut Reuters, penurunan harga minyak dunia di awal hari ini relatif kecil jika dibandingkan dengan penurunan sebelumnya. Penurunan ini terjadi setelah ekspektasi akan pemotongan suku bunga oleh The Fed mengimbangi dampak dari data ekonomi lemah dari dua ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat dan China.
The Fed tampaknya berada di jalur yang jelas untuk pemotongan suku bunga pada bulan September mendatang, setelah sebagian besar pejabat bank sentral AS mengindikasikan kemungkinan tersebut, seperti yang dilaporkan dalam notulen pertemuan bank sentral AS pada 30-31 Juli.
“Notulen dari pertemuan Fed pada 31 Juli menunjukkan bahwa pemotongan suku bunga sudah di depan mata,” kata ANZ Research dalam catatannya. “Prospek pelonggaran kebijakan moneter seharusnya mendukung sentimen di pasar energi dan logam.”
Pelonggaran suku bunga akan mengurangi biaya pinjaman, yang dapat mendorong aktivitas ekonomi dan permintaan minyak. Selain itu, risiko geopolitik juga tetap menjadi fokus perhatian investor.
Di Timur Tengah, Presiden AS Joe Biden dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan pentingnya segera menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata untuk sandera di Gaza dan menunjukkan pertemuan mendatang di Kairo sebagai krusial.
Komentar