Jakarta-BP: Antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tidak terhindarkan dalam beberapa hari terakhir, di sejumlah SPBU di Pekanbaru, untuk mendapatkan bahan bakar umum jenis premium, termasuk kendaraan mewah, untuk jenis kendaraan roda empat, seperti hari Sabtu (13/10/2018).
Berdasarkan pantauan beberapa mobil pribadi mengarah untuk mengisi BBM jenis Pertalite dan sebagian besar mengarah untuk mengisi jenis Premium.
Salah seorang warga, Naman yang merupakan konsumen BBM jenis Pertamax mengatakan dirinya beralih mengonsumsi Premium dari sebelumnya Pertamax, kenaikan harga Pertamax cukup berpengaruh terhadap pengeluaran.
“Saya beralih ke Premium karena selisih harganya cukup besar, kalau masih menggunakan jenis lama (Pertamax), maka akan semakin besar pengeluaranya yang harus saya keluarkan,” ungkapnya.
Sedangkan Rino Setioadi yang juga konsumen Pertamax juga berniat beralih dari Pertamax ke Premium atau Pertalite, pasalnya harganya lebih murah.
“Sebetulnya sama saja, bagaimanapun pemerintah sudah menaikkan harga, kalau bisa permintaan atau maunya kita tidak usah naik, tapi kalau sudah naik begini, maka saya pilih apa saja kalau waktu mengisi minyak,” urainya.
Disisi lain, hanya sebahagian kecil konsumen yang menyatakan masih tetap menggunakan Pertamax walaupun harganya naik walaupun Pt pertamina (persero) menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Pertamax series, Dex series, dan Biosolar non Publik Service Obligation (PSO) sejak 10 oktober 2018 pukul 11.00 WIB. Sementara harga BBM jenis Premium, Biosolar PSO dan Pertalite tidak naik.
Dalam website Pertamina, untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax dibanderol Rp10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp12.250 per liter. Sementara itu, untuk harga Pertamina Dex juga naik menjadi Rp11.850 per liter, Dexlite Rp10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp9.800 per liter. Sedangkan di Riau harga Pertamax mulai Rabu (10/10/2018) menjadi Rp 10.800 per liter.
(Rri) BP/JP
Komentar