HarianBatakpos.com – Dalam sebulan terakhir, harga saham BBNI telah mengalami lonjakan signifikan sebesar 7,7%, dengan kenaikan 5,5% sepanjang Juli 2024. Harga saham BBNI kini mencapai level Rp5.025 per saham, memimpin penguatan di antara bank-bank KBMI IV selama periode tersebut. Kenaikan ini menempatkan BBNI sebagai pemimpin di sektor perbankan KBMI IV, yang rata-rata mengalami peningkatan harga saham sebesar 3,7% pada bulan Juli.
BBNI menunjukkan kinerja yang mengesankan, dan potensi pertumbuhannya menjadikannya saham yang menarik untuk dikoleksi. Para analis memproyeksikan bahwa saham BBNI berpotensi menembus Rp5.700 per saham, bahkan mencapai level psikologis Rp6.000 per saham. Rekomendasi BUY dari analis RHB Sekuritas, David Chong, didasarkan pada valuasi saham BBNI yang menarik dengan target harga Rp5.730 per saham, memperkirakan potensi kenaikan harga sebesar 26% dan dividen yield sebesar 6%. Profit After Tax & Minority Interest (PATMI) BBNI diperkirakan tumbuh antara 4-7% pada periode 2024-2025.
Namun, Chong mengingatkan bahwa ada risiko penurunan jika Net Interest Margin (NIM) tetap lemah. Meskipun demikian, rasio Price to Book Value (P/BV) saat ini mendekati rata-rata, memberikan dukungan terhadap harga saham BBNI. Analis Binaartha Sekuritas, Achmadi Hangradhika, juga merekomendasikan BUY saham BBNI dengan target harga Rp5.925, mencerminkan PBV kelipatan 1,3x dan potensi kenaikan 27%.
Selain itu, analis Samuel Sekuritas, Prasetya Gunadi dan Brandon Boedhiman, merekomendasikan BUY dengan target harga Rp6.045 per saham. Mereka menilai saham BBNI masih memiliki potensi positif, didorong oleh ekspansi kredit yang solid, dengan pertumbuhan 12,6% pada Mei 2024. BBNI juga mencatatkan loan yield sebesar 6,7%, dibandingkan dengan 6,5% pada April 2024. Dengan potensi peningkatan NIM menjadi sekitar 3,9% pada Mei 2024, dan cost of credit sebesar 0,7%, BBNI berencana untuk meningkatkan kredit pada segmen korporasi dan UMKM.
Riset Bloomberg Intelligence menyebutkan bahwa pertumbuhan laba BBNI akan didorong oleh penyaluran kredit perusahaan yang tumbuh 13% YoY pada Mei 2024. Penyaluran kredit BBNI didominasi oleh segmen korporasi, yang sejalan dengan agenda strategis perusahaan. Meskipun ada kewaspadaan terhadap potensi kredit macet setelah berakhirnya restrukturisasi kredit pada Juni 2024, BBNI diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan laba yang sehat tahun ini.
Tantangan dari cost of credit yang tinggi mungkin membatasi perolehan NIM dan pendapatan bunga bersih, namun penyesuaian harga pinjaman dan perubahan bauran aset yang menguntungkan dapat memulihkan kinerja pada kuartal-kuartal mendatang. Momentum pertumbuhan pinjaman diharapkan dapat terus berlanjut, didukung oleh kuatnya permintaan pinjaman dari nasabah korporasi swasta.
Komentar