Bogor, HarianBatakpos.com – Pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada Jumat (2/5/2025), Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya alokasi anggaran untuk sektor pendidikan sebagai prioritas utama pemerintahan yang dipimpinnya. Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah mengalokasikan hingga 22 persen anggaran pada 2025 untuk pendidikan, dengan fokus pada renovasi sekolah, kesejahteraan guru, dan akses beasiswa yang lebih luas. Prabowo menyebutkan bahwa ada alokasi anggaran sebesar hampir Rp 17 triliun untuk memperbaiki kondisi sekolah di seluruh Indonesia.
“Pendidikan adalah kunci untuk menentukan masa depan negara ini. Jika kita ingin menjadi negara yang baik, kita harus memberikan pendidikan terbaik kepada rakyat kita,” ujar Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri acara Hari Pendidikan Nasional di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat.
Bentuk Program Renovasi Sekolah
Salah satu kabar baik yang dibawa oleh pemerintah adalah program renovasi sekolah. Banyak sekolah di Indonesia masih dalam kondisi rusak dan membutuhkan perbaikan. Untuk itu, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk merenovasi lebih dari 10.000 sekolah pada tahun ini. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengungkapkan bahwa sebanyak 10.440 sekolah akan direnovasi dalam waktu dekat. Program renovasi sekolah ini merupakan langkah penting untuk memastikan fasilitas pendidikan yang layak bagi seluruh siswa di Indonesia.
Bantuan untuk Guru Honorer
Selain itu, pemerintah juga memberikan perhatian kepada kesejahteraan para guru honorer. Dalam rangka Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), Prabowo menyatakan bahwa guru honorer akan menerima bantuan sebesar Rp 300.000 per bulan. Pemerintah juga menyiapkan dana bantuan untuk guru yang belum memiliki gelar sarjana (S1), dengan besaran Rp 3 juta per semester. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperbaiki kesejahteraan tenaga pendidik yang selama ini kurang mendapat perhatian.
Tunjangan untuk Guru dan Dosen
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (MendiktiSaintek), Brian Yuliarto, menyampaikan bahwa tunjangan untuk guru dan dosen akan menjadi prioritas utama dalam anggaran pendidikan. Tunjangan profesi dan tunjangan kinerja akan terus diprioritaskan untuk meningkatkan kesejahteraan pendidik di Indonesia. “Kesejahteraan pendidik adalah fondasi dari kualitas pendidikan yang kita inginkan,” tambah Brian.
Perluasan Akses Beasiswa
Untuk pelajar dan mahasiswa, pemerintah juga akan memperluas akses beasiswa. Beasiswa seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP Kuliah, LPDP, hingga beasiswa riset dan inovasi di dalam dan luar negeri akan semakin banyak diberikan. Menteri Brian Yuliarto menegaskan bahwa anggaran untuk beasiswa tidak akan dikurangi, sebagai komitmen untuk memastikan pendidikan yang setara bagi semua kalangan.
Digitalisasi Sekolah di Indonesia
Salah satu langkah besar yang diambil oleh pemerintah adalah digitalisasi pendidikan. Presiden Prabowo menargetkan agar seluruh sekolah di Indonesia memiliki televisi besar pada pertengahan tahun 2026 untuk menunjang pembelajaran. Program ini terutama diharapkan dapat menjangkau daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), yang sering kali kekurangan fasilitas dan tenaga pengajar yang memadai.
“Dengan adanya televisi ini, kami berharap siswa di daerah terpencil dapat belajar meskipun tidak ada guru yang ahli di bidang tertentu,” ujar Prabowo. Pemerintah juga berencana mengumpulkan ratusan guru terbaik untuk mengajar secara daring melalui studio yang akan dibangun khusus untuk kebutuhan ini.
Komentar