Jakarta-BP: Aktivis Malari 1974, Hariman Siregar mengatakan selama ini Ratna Sarumpaet tak memiliki musuh secara pribadi. Namun, Hariman menyebut Ratna memang sangat kritis terhadap pemerintah, termasuk pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Hal tersebut disampaikan Hariman merespons penganiayaan yang dialami Ratna oleh orang tak dikenal di Bandung, Jawa Barat, pada 21 September 2018 lalu.
“Ratna tidak punya musuh, tapi memang perempuan ini mulutnya sangat pedas pada rezim. Tapi apakah cara-cara kekerasan ini akan selesaikan masalah,” kata Hariman dalam acara ‘Solidaritas Demokrasi untuk Ibu Ratna Sarumpaet’ di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (2/10).
Hariman meminta kasus penganiayaan terhadap Ratna harus diusut aparat kepolisian. Mantan Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) itu khawatir bila polisi tak membongkar kasus Ratna ini akan timpul asumsi pelakunya adalah pemerintah.
“Kalau ini kasus tidak jelas maka khawatir ada asumsi kalau yang aniaya Bu Ratna itu adalah pemerintahan sekarang, makanya kita enggak mau sampai mengarah ke sana,” ujarnya.
Menurut Hariman, Ratna belum melaporkan penganiayaan tersebut sampai hari lantaran takut. Oleh karena itu, kata Hariman, pihaknya menggelar acara solidaritas untuk menguatkan ibu aktris Atiqah Hasiholan agar berani melaporkan peristiwa itu kepada aparat kepolisian.
“Saya pun kalau ada tiga orang hadapi saya, pasti saya takut. Apalagi ini Bu Ratna seorang perempuan,” kata dia.
Pelaku Biadab
Sementara itu, politikus Partai Gerindra sekaligus Juru Bicara Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan penganiayaan kepada Ratna merupakan tindakan biadab dan keji. Menurutnya, Ratna merupakan seorang ibu berusia 70 tahun yang seharusnya tak diperlakukan seperti itu.
“Tindakan kekerasan terhadap Mbak Ratna benar-benar biadab dan kejam,” kata Andre.
Andre menyebut penganiayaan terhadap Ratna, yang juga Juru Kampanye Nasional Prabowo-Sandi itu telah menciderai demokrasi. Dia pun meminta Polri mengusut tuntas kasus penganiayaan yang dialami Ratna beberapa waktu lalu itu.
“Polisi harus turun tangan mengusut hal ini,” ujarnya.
(CnbcIndonesia) BP/SP
Komentar