Medan, HarianBatakpos.com – Dalam sidang kasus korupsi yang melibatkan Hasto Kristiyanto, terkuak fakta mengejutkan dari mantan kader PDIP, Saeful Bahri. Ia mengungkapkan betapa besarnya pengaruh Sekjen PDIP tersebut dalam proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR untuk Harun Masiku.
Hasto didakwa melakukan suap bersama Harun Masiku kepada mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, serta perintangan penyidikan KPK. Dalam kesaksiannya, Saeful menegaskan bahwa Hasto terlibat langsung dalam pengurusan PAW, bahkan menyebutnya sebagai “perintah partai.”
Hakim menanyakan keabsahan surat tugas yang seharusnya menyertai perintah tersebut. Saeful mengakui tidak menerima surat resmi, namun menegaskan bahwa setiap keputusan partai dianggap sebagai perintah yang harus dipatuhi.
Menariknya, meski tidak berstatus staf Hasto, Saeful merasa terikat untuk melapor kepada Sekjen PDIP tersebut. Ia mengklaim bahwa semua kader merasa menjadi bawahan Hasto, menunjukkan betapa kuatnya otoritasnya dalam struktur partai.
Kasus ini mencuat saat Hasto diduga menghalangi KPK dalam menangkap Harun Masiku, termasuk memerintahkan tindakan untuk menghindari pelacakan. Sidang ini mengungkap sisi gelap kekuasaan di partai yang pernah menjanjikan perubahan.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar