Jakarta, harianbatakpos.com – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam kasus suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) untuk Harun Masiku. Dalam pernyataannya, Hasto menjelaskan bahwa istilah “dana talangan” muncul akibat kebohongan mantan kader PDIP, Saeful Bahri, kepada istrinya.
Dilansir dari laman Lambeturah.co.id, Hasto menyatakan bahwa pengakuan Saeful yang menyebutkan dirinya akan menalangi Rp 1,5 miliar untuk urusan PAW Harun Masiku adalah tidak benar. Hasto mengklaim bahwa namanya dicatut tanpa izin dan ia tidak memiliki pengetahuan mengenai dana operasional yang disebutkan.
Ketika ditanya oleh jaksa mengenai penyerahan uang senilai Rp 400 juta kepada staf DPP PDIP, Hasto dengan tegas membantah bahwa dana tersebut berasal darinya. Ia menambahkan bahwa tidak ada percakapan yang menyebutkan persetujuannya terkait dana talangan tersebut.
Hasto menegaskan bahwa semua tuduhan terhadapnya tidak berdasar. Ia berharap agar kebenaran dapat terungkap dalam proses hukum yang sedang berlangsung, dan dirinya tidak akan terpengaruh oleh fitnah yang ditujukan kepadanya. Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama di kalangan kader PDIP.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar