Medan, HarianBatakpos.com – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap posisi Indonesia yang masih dianggap sebagai konsumen di sektor otomotif dan teknologi.
Meskipun Indonesia adalah negara terbesar keempat di dunia dengan sumber daya yang melimpah, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus bertransformasi dari negara konsumen menjadi produsen di kedua sektor ini.
“Saya tidak terima, Indonesia tidak bisa bikin mobil, motor, dan komputer,” ujar Prabowo dengan penuh semangat, dilansir dari Inilah.com.
Perubahan yang Dikehendaki oleh Presiden Prabowo
Prabowo menyatakan tekadnya untuk mengubah status Indonesia selama masa pemerintahannya. “Saya bersyukur dan terima kasih kepada rakyat yang telah memberi kesempatan untuk memimpin,” kata Prabowo.
Ia bertekad untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju yang mampu memproduksi kendaraan dan teknologi sendiri, bukan hanya sebagai pasar bagi produsen luar negeri.
Meskipun Indonesia merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara untuk penjualan mobil, dengan 30% pangsa pasar ASEAN, produksi otomotif dalam negeri masih jauh tertinggal, terutama dibandingkan Thailand yang memimpin produksi dengan 1,88 juta unit pada 2022.
Dalam hal teknologi, Indonesia masih bergantung pada impor barang TIK dengan defisit transaksi yang terus meningkat. Data menunjukkan bahwa pada periode 2016-2021, persentase impor barang TIK jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor.
Indonesia Harus Berubah Jadi Negara Penghasil
Prabowo berharap di bawah kepemimpinannya, Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi dan otomotif, tetapi juga menjadi negara yang memproduksi barang-barang tersebut. Dengan sumber daya alam dan potensi yang dimiliki Indonesia,
Prabowo percaya bahwa perubahan besar ini bisa terwujud, yang akan berdampak positif bagi perekonomian dan kemajuan bangsa.
Komentar