Para pemain muslim di NBA menghadapi tantangan besar saat menjalankan ibadah puasa Ramadan di tengah jadwal kompetisi yang padat. Namun, paradoksnya, menahan lapar dan haus sepanjang hari justru bisa membawa mereka pada penampilan yang luar biasa di lapangan. Sebuah keterangan yang diterima oleh Batakpos mengungkapkan bagaimana para pemain ini menghadapi tantangan fisik dengan penuh semangat, seperti yang dialami oleh bintang Brooklyn Nets, Kyrie Irving.
Irving, meski merasakan kelelahan fisik akibat puasa Ramadan, tampil brilian dalam pertandingan. Dengan mencatatkan 24 poin, tujuh rebound, dan sembilan assist, Irving memimpin timnya menuju kemenangan gemilang dengan mencetak skor buzzer-beater yang memukau menggunakan tangan kirinya. Prestasinya ini membawa Mavericks meraih kemenangan 107-105, meningkatkan rekor mereka menjadi 39-29 pada musim ini.
Sejarah juga mencatat momen epik dari legenda NBA, Hakeem Olajuwon, pada Februari 1995. Meskipun menjalankan ibadah puasa Ramadan, Olajuwon berhasil meraih penghargaan Player of the Month dan NBA Most Valuable Player. Prestasi ini menunjukkan bahwa komitmen untuk menjalankan ibadah tidak menghalangi performa gemilang di lapangan.
Di sisi lain lapangan, Ramadan juga membawa tantangan tersendiri bagi para pemain NBA. Enes Kanter dari Boston Celtics berbagi pengalaman tentang bagaimana rekan-rekannya dengan penuh pengertian menunggu di sampingnya saat ia berbuka puasa di tengah pertandingan. Hal ini mencerminkan semangat toleransi dan dukungan tim yang kuat di antara sesama pemain.
Di Indonesia, NBA kembali menghadirkan kampanye #NBAFastBreak selama bulan Ramadan, menyediakan sarana unik bagi para penggemar basket untuk tetap terhubung dengan dunia olahraga favorit mereka. Mulai tanggal 15 Maret, siaran langsung pertandingan dengan komentator berbahasa Indonesia akan menghibur penggemar basket sekaligus memberikan kesempatan bagi mereka untuk menjalankan kewajiban agama mereka dengan nyaman.
Dengan demikian, kisah inspiratif para pemain muslim NBA yang menjalankan ibadah Ramadan di tengah kesibukan kompetisi tidak hanya mengungkapkan keteguhan iman mereka, tetapi juga menyoroti komitmen mereka terhadap olahraga dan agama.
Komentar