Semarang , HarianBatakpos.com– Aksi kriminal tidak pandang bulu, bahkan mencapai profesi yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat. Sebuah peristiwa mencengangkan terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah, di mana seorang dokter muda ternyata terlibat dalam aksi pencurian sebuah Toyota Fortuner milik rekannya sendiri!
Dokter muda berinisial MAL (23) menjadi sorotan setelah polisi berhasil meringkusnya atas dugaan mencuri mobil Toyota Fortuner milik teman sejawatnya yang juga sedang menjalani program koas di salah satu rumah sakit di Kota Semarang. Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, mengungkapkan bahwa kedua dokter muda ini sebenarnya satu tim saat menjalani koas.
Peristiwa pencurian itu terjadi pada tanggal 29 Mei 2024 di depan RS Panti Wilasa, Jalan Dr. Cipto, Kota Semarang. Modus operandi yang digunakan sang dokter muda, menurut Kasatreskrim, adalah mengambil kunci mobil korban yang tersimpan di loker rumah sakit. Alasan pelaku? Hanya iseng belaka, demikian kata Andika.
Namun, meski pelaku mengklaim tindakannya hanya sekadar iseng, polisi tetap akan mendalami alasan pasti di balik perbuatan tersebut. Tim penyelidik berhasil menemukan mobil korban yang masih terparkir di dekat tempat indekos pelaku. Dari pengakuan MAL, dia tidak memiliki niat untuk menjual mobil tersebut, melainkan hanya sekadar iseng saat mengambilnya.
Aksi pencurian yang dilakukan oleh seorang dokter muda tentu menjadi pukulan tersendiri bagi profesi kedokteran. Apalagi, kepercayaan masyarakat pada para tenaga medis sebagai sosok yang membawa harapan dan kesembuhan dapat tercoreng akibat tindakan kriminal yang dilakukan oleh salah seorang dari mereka.
Atas perbuatannya, MAL dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian. Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa tindakan kriminal tidak dapat ditoleransi, bahkan jika dilakukan oleh individu yang memiliki profesi yang dihormati dalam masyarakat.
Penangkapan dokter muda ini juga sekaligus menjadi pengingat bagi kita bahwa kejahatan bisa muncul dari siapa saja, tanpa terkecuali. Oleh karena itu, pengawasan dan pendidikan moral harus terus ditingkatkan, termasuk di kalangan para tenaga medis yang diharapkan menjadi teladan bagi masyarakat.
Peristiwa ini juga sekaligus menjadi momentum bagi pihak rumah sakit dan lembaga pendidikan kedokteran
Komentar