Mantan Menteri Perindustrian, Saleh Husin, menegaskan bahwa hilirisasi industri kelapa sawit merupakan salah satu kunci pengembangan industri yang berperan penting dalam meningkatkan perekonomian nasional dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Pernyataan ini disampaikannya saat menjadi Doktor Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) dalam sidang promosi doktor di Makara Art Center UI Depok, Jawa Barat, Sabtu.
“Mau tak mau, hilirisasi harus dilakukan,” ujar Saleh Husin.
Menurutnya, hilirisasi membutuhkan investasi besar, produksi yang efisien, dan pengaturan ekspor yang optimal. Simulasi yang dilakukan dalam disertasinya menunjukkan bahwa dengan penurunan ekspor produk hulu sebesar 5 persen dan peningkatan ekspor produk hilir sebesar 15 persen, diperkirakan devisa Indonesia akan meningkat sebesar 7 miliar dolar AS per tahunnya. Hal ini juga akan berdampak pada peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai indikator pertumbuhan ekonomi.
Saleh Husin menjelaskan bahwa minyak kelapa sawit memiliki karakteristik yang sulit tergantikan oleh minyak nabati lainnya, sehingga paling mudah untuk dijadikan produk turunan seperti kosmetika dan sabun. Selain itu, biaya produksi minyak kelapa sawit juga lebih rendah karena luas lahan yang diperlukan relatif kecil.
Dalam konteks petani sawit swadaya, hilirisasi dapat memperbaiki produktivitas. Meskipun petani swadaya menguasai 42 persen lahan sawit di Indonesia, produksinya masih rendah yakni hanya 2-3 ton per hektare per tahun, jauh di bawah perusahaan kelapa sawit besar yang mampu memproduksi 5-7 ton per hektare per tahun.
“Kebutuhan minyak kelapa sawit untuk produk-produk hilir dalam negeri meningkatkan harga standar kelapa sawit, memaksa petani untuk meningkatkan produktivitas,” ungkap Saleh Husin.
Hilirisasi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pengekspor kelapa sawit terbesar di dunia, sehingga memungkinkan negara ini untuk mengurangi ekspor ke negara-negara pedagang kelapa sawit tanpa mengurangi produksi nasional. Hal ini akan menguntungkan dalam memperkuat perdagangan internasional serta meningkatkan kesejahteraan petani dan industri kelapa sawit di Indonesia.
Komentar