Medan, HarianBatakpos.com – Wakil Presiden Gibran Rakabuming recently announced the government’s ambitious target for hilirisasi, aiming for a staggering potential value of Rp13 ribu triliun by 2040. Dalam keterangan yang disampaikan melalui kanal YouTube resmi Gibran, ia menyebut bahwa pemerintah telah memetakan 28 komoditas unggulan yang memiliki potensi tersebut.
Strategi Percepatan Hilirisasi
Gibran menekankan pentingnya percepatan hilirisasi untuk mencapai target ini. Untuk itu, pemerintah membentuk Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi pada 2025. Investasi yang diperlukan untuk sektor ini diperkirakan mencapai Rp407 triliun, hampir seperempat dari total investasi nasional. “Karena untuk hilirisasi kita butuh investasi,” jelasnya, dilansir dari kompas.com.
Pentingnya pengembangan keterampilan tenaga kerja juga menjadi fokus utama. Gibran menegaskan perlunya anak bangsa yang ahli di bidang sains, teknologi, dan AI. Hal ini bertujuan untuk mengisi posisi strategis dalam industri yang sedang berkembang pesat.
Tantangan dan Peluang
Namun, kekayaan sumber daya alam Indonesia tidak cukup untuk mencapai tujuan tersebut. Gibran memberikan contoh konkret, seperti bauksit yang diekspor sebagai bahan mentah. Dengan mengolah bauksit menjadi panel surya, nilai tambahnya bisa meningkat hingga 194 kali lipat. “Indonesia hanya menempati urutan ke 31 sebagai pengekspor panel surya,” katanya, menunjukkan perlunya transformasi dalam pengolahan sumber daya.
Hilirisasi juga mencakup sektor pertanian dan kelautan. Gibran menyoroti bagaimana daun teh yang diolah dapat memberikan nilai ekonomi jauh lebih tinggi dibandingkan bentuk mentahnya. “Hilirisasi adalah pengolahan yang menghasilkan nilai tambah,” ungkapnya.
Dengan menjadikan hilirisasi sebagai strategi utama pembangunan, Gibran menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Hilirisasi bukan cuma bangun pabrik,” tutupnya, menekankan bahwa keberhasilan hilirisasi akan membawa keadilan ekonomi bagi masyarakat.
Komentar