Nasional
Beranda » Berita » Houthi ‘The Last Man Standing’: Teknologi Canggih Melawan Israel

Houthi ‘The Last Man Standing’: Teknologi Canggih Melawan Israel

Houthi 'The Last Man Standing': Teknologi Canggih Melawan Israel
Houthi 'The Last Man Standing': Teknologi Canggih Melawan Israel

Medan,  HarianBatakpos.com – Houthi, kelompok bersenjata dari Yaman, mengejutkan dunia dengan teknologi canggih yang mereka miliki. Bahkan, seorang pejabat Israel mengakui bahwa kemampuan teknologi Houthi jauh melampaui ekspektasi.

Hal ini menempatkan Israel dalam posisi yang lebih sulit untuk menghadapi ancaman dari Houthi.

Menurut laporan The New York Times, pejabat tersebut menegaskan bahwa Houthi tidak bisa diremehkan. Berkat dukungan Iran, mereka mampu melakukan langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan utama: menghancurkan Israel.

Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji: Ustadz Khalid Basalamah Diperiksa KPK

Pernyataan ini memperlihatkan bahwa konflik antara Houthi dan Israel bukan sekadar adu kekuatan biasa, dilansir dari TRIBUNNEWS.COM.

Teknologi Houthi: Tantangan Baru bagi Israel

Kemajuan teknologi Houthi menjadi sorotan utama. Mantan pejabat Dewan Keamanan Nasional Israel, Yoel Guzansky, menyebut Houthi ingin memulai perang atrisi dengan terus meluncurkan rudal dan drone.

Biaya produksi yang rendah namun memiliki dampak signifikan membuat Israel harus mengeluarkan sumber daya besar untuk menangkis serangan tersebut.

Sejarawan militer Danny Orbach menambahkan bahwa jarak yang jauh antara Yaman dan Israel menjadi tantangan tambahan. Serangan rudal Houthi mampu mencapai Israel, sementara Israel harus bergantung pada angkatan udara yang memerlukan waktu lebih lama.

Peringatan Mendikdasmen: Jangan Sebarkan Konten Salah

Strategi dan Ancaman Rudal Jarak Jauh

Houthi memanfaatkan rudal jarak jauh yang mampu menjangkau ribuan kilometer. Guru besar sejarah Timur Tengah, Amatzia Baram, mengungkapkan bahwa serangan Houthi dapat dilakukan dengan efisiensi tinggi, sementara Israel membutuhkan strategi lebih kompleks. Jarak tempuh lebih dari 2.000 km antara kedua wilayah ini semakin memperumit situasi.

Selain itu, serangan terbaru Israel ke Bandara Sanaa memang efektif merusak infrastruktur penting, tetapi tidak sepenuhnya menghentikan aktivitas Houthi. Serangan ini hanya memperlambat, namun tidak mematahkan perlawanan mereka.

Houthi sebagai “The Last Man Standing”

Sebagai bagian dari Poros Perlawanan yang dipimpin Iran, Houthi menjadi satu-satunya pihak yang masih konsisten menyerang Israel. Mereka terus melancarkan serangan rudal dan drone, bahkan saat Hamas dan Hizbullah memilih langkah gencatan senjata.

Israel kini menghadapi tantangan baru yang memerlukan pendekatan berbeda untuk mengatasi ancaman Houthi yang semakin berkembang

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *