Dalam sebuah diskusi daring yang diadakan pada hari Minggu, Konsultan Respirologi Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), dr. Darmawan B. Setyanto, Sp.A (K), menegaskan bahwa ibu yang menderita tuberkulosis (TB) masih dapat menyusui anaknya selama mereka mematuhi protokol kesehatan yang tepat.
“Seperti yang sudah dijelaskan tadi, TB tidak menular melalui ASI yang diberikan, tapi, penularannya melalui udara,” kata Darmawan.
Dokter tersebut menjelaskan bahwa penularan TB berbeda dengan penyakit lain seperti HIV yang dapat menular melalui hubungan seksual atau darah. Ia menegaskan bahwa aktivitas menyusui masih dapat dilakukan selama ibu yang menderita TB mematuhi protokol kesehatan yang sesuai. Salah satunya adalah selalu menggunakan masker agar droplet (percikan napas) tidak mengenai bayi.
Darmawan menekankan pentingnya mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui agar tidak ada bakteri Mycobacterium tuberculosis yang berpotensi menularkan kepada orang sekitarnya.
“Yang terpenting, jika ibu sudah diobati secara intensif selama dua bulan, harapannya adalah tidak akan menular. Namun, tetap diperlukan terapi pencegahan,” tambahnya.
dr. Cynthia Centauri, Sp.A, dokter anak sekaligus peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis II (PPDSp2) di FKUI-RSCM, menambahkan bahwa selama ibu dengan TB mematuhi anjuran tenaga medis, penularan dapat dicegah. Anjuran tersebut termasuk pemantauan tumbuh kembang bayi secara ketat dan memberikan terapi pencegahan penularan TB.
“Penularan TB biasanya melalui droplet. Jika bayi saat lahir sehat dan belum terinfeksi TB, tinggal pada ibunya bagaimana menjaga kebersihan,” jelasnya.
Penyakit tuberkulosis atau TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan dapat menyerang organ tubuh seperti paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung. Penularannya terjadi saat kuman TB yang berada di udara terhirup oleh orang lain, seperti ketika penderita TB batuk atau bersin tanpa menutup mulut, sehingga bakteri dapat tersebar ke udara dalam bentuk percikan dahak.
Komentar