Medan, HarianBatakpos.com – Kota Pasuruan baru-baru ini menjadi sorotan setelah sebuah video yang menunjukkan warga menyalahkan penggunaan petasan usai melaksanakan salat Idul Fitri viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat salah satu warga berkomentar mengenai petasan yang meledak di berbagai sudut kota Pasuruan. “Petasan meledak di berbagai sudut kota pasuruan pasca sholat idul Fitri 1446 Hijriyah,” tulisnya dalam keterangan video yang dipublikasikan pada Selasa (1/4/2025).
Kontroversi Petasan di Pasuruan
Reaksi masyarakat terhadap video ini sangat beragam. Banyak netizen berkomentar mengenai bahaya penggunaan petasan. “Gak bahaya ta,” tulis salah satu pengguna media sosial. Komentar tersebut menunjukkan kekhawatiran akan keselamatan publik. Sementara itu, ada juga yang mempertanyakan tindakan kepolisian, dengan komentar, “Kok polisi diem aja ya itu kan bahaya?” Hal ini mencerminkan kepedulian masyarakat terhadap tindakan pencegahan yang seharusnya diambil oleh pihak berwenang, dilansir dari Lambeturah..co.id.
Diskusi tentang petasan tidak hanya terbatas pada bahaya fisik, tetapi juga berkaitan dengan tradisi dan budaya. Meski petasan sering digunakan dalam perayaan, banyak yang mengingatkan bahwa risiko yang ditimbulkan dapat mengancam keselamatan, terutama di keramaian seperti saat Idul Fitri.
Tanggapan Masyarakat Terhadap Masalah Ini
Seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap isu ini, penting bagi masyarakat untuk lebih sadar akan dampak dari penggunaan petasan. “Masih jaman aja main petasan,” sahut netizen lainnya, menunjukkan bahwa ada kesadaran akan perlunya perubahan perilaku dalam merayakan tradisi.
Kesadaran akan bahaya petasan diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk mencari alternatif perayaan yang lebih aman. Melalui diskusi ini, diharapkan bisa tercipta lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua.
Dengan meningkatnya viralitas video ini, diharapkan dapat menjadi titik awal untuk perubahan perilaku yang lebih baik di masyarakat demi keselamatan bersama.
Komentar