Jakarta, harianbatakpos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia dibuka melemah signifikan pada awal perdagangan Senin (23/6), mencerminkan tekanan pasar modal yang meningkat. Penurunan indeks mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi global serta fluktuasi pasar saham regional.
IHSG pagi ini turun 114,26 poin atau setara 1,65 persen ke posisi 6.792,88. Melemahnya pasar saham ini menjadi perhatian pelaku pasar, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan penguatan dolar AS terhadap mata uang utama dunia.
Sementara itu, indeks LQ45 yang mencerminkan kinerja saham unggulan, juga mengalami penurunan cukup dalam. Indeks ini melemah 15,68 poin atau 2,05 persen ke posisi 749,25. Pelemahan saham unggulan ini turut menyeret sektor keuangan, pertambangan, dan teknologi yang menjadi penopang utama pasar modal Indonesia.
Tekanan terhadap indeks saham terjadi seiring dengan sentimen negatif dari bursa global, termasuk kekhawatiran terhadap suku bunga tinggi dan konflik geopolitik. Investor cenderung mengambil posisi wait and see hingga ada kejelasan arah kebijakan ekonomi dan moneter dari pemerintah serta bank sentral.
Kondisi pasar saham hari ini menjadi sinyal bahwa pelaku pasar perlu lebih waspada dan memperhatikan pergerakan pasar modal dengan seksama. Penurunan IHSG di awal pekan menunjukkan adanya potensi tekanan lanjutan, terutama bagi sektor-sektor yang sensitif terhadap isu global dan kebijakan fiskal.
Analis menyarankan agar investor tetap memperhatikan saham-saham berfundamental kuat dan menjaga strategi diversifikasi portofolio sebagai bentuk mitigasi risiko dalam kondisi pasar saham yang fluktuatif seperti saat ini.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar