Ekbis
Beranda » Berita » IHSG Berpeluang Menguat Terbatas Seiring Rilis Neraca Perdagangan Indonesia

IHSG Berpeluang Menguat Terbatas Seiring Rilis Neraca Perdagangan Indonesia

IHSG Berpeluang Menguat Terbatas Seiring Rilis Neraca Perdagangan Indonesia
IHSG Berpeluang Menguat Terbatas Seiring Rilis Neraca Perdagangan Indonesia

Pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka perdagangan dengan menguat sebesar 9,40 poin atau 0,13 persen, mencapai posisi 7.250,54. Namun, para analis memproyeksikan bahwa IHSG berpeluang mengalami penguatan terbatas seiring dengan antisipasi terhadap rilis neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2023.

Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas menyatakan, “IHSG berpeluang bergerak menguat terbatas pada awal pekan ini,” dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Rilis data neraca perdagangan Indonesia hari ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kinerja ekonomi negara ini, khususnya dalam menghadapi tantangan global dan volatilitas pasar. Neraca perdagangan periode Desember 2023 dan sepanjang tahun lalu diperkirakan mencapai 1,95 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Bina Pertiwi Distributor Terbesar di Indonesia dari Traktor Kubota Penopang Modernisasi Pertanian Nasional

Antisipasi terhadap data ini terkait dengan ekspektasi melandainya harga komoditas yang berdampak pada sektor ekspor, sementara permintaan Natal dan tahun baru (Nataru) diperkirakan meningkat, mendukung kenaikan impor.

Selain neraca perdagangan, Bank Indonesia (BI) juga akan mengumumkan data utang luar negeri periode November 2023. Pada Oktober 2023, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mencapai 392,2 miliar dolar AS, mengalami kenaikan 0,6 persen year on year (yoy). Selain itu, BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di angka 6 persen.

Dari sisi internasional, pelaku pasar masih merespons data ekonomi global, termasuk harga produsen inti AS atau Core Producer Price Index (PPI) periode Desember 2023. PPI yang melandai ke 1,8 persen (yoy), lebih baik dari perkiraan pasar, memiliki potensi untuk menekan indeks dolar AS.

Pada pekan lalu, bursa saham AS ditutup variatif merespon laporan keuangan, terutama untuk perbankan besar sepanjang 2023. Sentimen inflasi yang mereda juga memberikan dampak positif pada pasar saham global.

Wali Kota Medan Ajak Pedagang Pasar Melek Digital, PUD Pasar dan Gojek Kolaborasi Gelar Pelatihan Daring

Bursa saham regional Asia, pada pagi ini, menunjukkan berbagai pergerakan. Indeks Nikkei menguat 0,60 persen, Indeks Hang Seng menguat 0,20 persen, Indeks Shanghai menguat 0,01 persen, dan indeks Straits Times menguat 0,26 persen.

Pasar saham Indonesia diharapkan untuk tetap waspada terhadap berbagai faktor global dan domestik yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG. Investor diimbau untuk melakukan analisis mendalam dan reaksi cepat terhadap berita dan peristiwa terkini untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *