HarianBatakpos.com – Pagi ini, pasar modal Tanah Air menyambut pembukaan perdagangan dengan catatan positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil membuka di zona hijau, menandakan optimisme pelaku pasar terhadap prospek ekonomi. Namun, pergerakan IHSG tak dapat diprediksi begitu saja, seiring adanya koreksi yang membuat indeks berbalik arah dari penguatan awalnya.
Data yang dihimpun dari RTI pada Selasa (9/1/2024) mencatat bahwa IHSG sempat menguat ke level tertinggi hari ini sebesar 7.311. Namun, tidak berlangsung lama, indeks kembali melemah dan bergerak ke angka 7.280. Hal ini mencerminkan volatilitas pasar yang cukup signifikan.
Selama sesi perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di kisaran tertinggi 7.311 dan terendah 7.270. Analisis data juga mencatat bahwa dari total 631 saham yang diperdagangkan, 195 saham menguat, 221 saham mengalami penurunan, dan 215 saham stagnan.
Sentimen dalam negeri memainkan peran kunci dalam pergerakan IHSG hari ini. Berdasarkan riset dari Ajaib Sekuritas, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Cadangan Devisa (Cadev) pada Desember 2023 mencapai US$ 146,4 miliar. Berita ini membawa dampak pada persepsi pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi domestik.
Pergerakan IHSG yang fluktuatif menjadi refleksi dari ketidakpastian dan sensitivitas pasar terhadap berbagai faktor, baik domestik maupun global. Para investor perlu memantau dengan cermat perkembangan berita dan data ekonomi yang dapat memengaruhi pasar modal.
Perkembangan positif terus menghiasi kondisi ekonomi Indonesia seiring dengan perolehan Cadangan Devisa (Cadev) yang mencapai US$ 146,4 miliar pada Desember 2023. Angka ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 138,1 miliar. Prestasi ini sekaligus membawa Cadev ke posisi tertinggi sejak September 2021.
Dorongan utama terhadap apresiasi Cadev datang dari penerimaan pajak dan jasa yang meningkat, serta penarikan pinjaman luar negeri oleh pemerintah. Peningkatan ini memberikan gambaran positif terkait dengan kondisi fiskal dan kemampuan pemerintah dalam memperkuat basis ekonomi.
Akumulasi Cadev yang kuat menjadi penopang stabilitas ekonomi nasional. Dengan cadangan devisanya yang signifikan, Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi global dan menjaga ketahanan ekonomi dalam negeri.
Dari sisi internasional, sentimen ekonomi di kawasan Eropa turut memberikan kontribusi positif. Indeks sentimen ekonomi di kawasan tersebut pada Desember 2023 tumbuh menjadi 96,4, mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya sebesar 94,0. Peningkatan ini mencerminkan optimisme pelaku usaha dan konsumen terhadap kondisi ekonomi Eropa.
Dari Asia, Jepang juga memberikan kontribusi positif dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Desember 2023 mencapai 37,2, meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 36,1. Ini merupakan angka tertinggi sejak Desember 2021, menunjukkan keyakinan yang semakin membaik di tengah dinamika ekonomi global.
Di sisi lain, Singapura juga mencatat kenaikan pada Cadangan Devisa (Cadev) pada Desember 2023. Cadangan tersebut meningkat menjadi SGD463 miliar, naik dari bulan sebelumnya sebesar SGD461,1 miliar. Peningkatan ini mencerminkan stabilitas ekonomi dan kepercayaan pelaku pasar terhadap perekonomian Singapura.
Komentar