Walikota Medan Rico Waas Sampaikan Ucapan Selamat Memperingati Wafatnya Raja Sisingamangaraja XII | Fadli Zon Beri Klarifikasi Soal Pemerkosaan Massal Mei 1998 | Prabowo Segera Ambil Alih Sengketa Batas Wilayah Aceh vs Sumut | Kuasa Hukum Jokowi Ungkap Alasan Tak Tunjukkan Ijazah Asli: Hindari Kekacauan | Kasus Covid-19 di Indonesia Capai Angka 179 di Minggu ke-24 |

Ekbis

Beranda » Berita » IHSG Bursa Efek Indonesia Berpotensi Menguat Seiring Kenaikan Bursa Global

IHSG Bursa Efek Indonesia Berpotensi Menguat Seiring Kenaikan Bursa Global

9 bulan yang lalu •

IHSG Diprediksi Menguat pada Hari Selasa, Bursa Efek Indonesia Terus Meningkat

Jakarta, HarianBatakpos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat berpotensi bergerak naik mengikuti penguatan bursa saham global. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi pasar saham domestik dan internasional.

IHSG dibuka melemah 94,55 poin atau 1,20 persen ke posisi 7.810,83. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan, yang dikenal sebagai Indeks LQ45, naik 0,51 poin atau 0,05 persen ke posisi 980,19.

“Bahwa hari ini IHSG berpotensi mencoba menguat kembali seiring dengan kenaikan bursa Amerika Serikat (AS),” ujar Head of Research Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman, di Jakarta, Jumat.

Baca Juga : Harga Emas Antam Naik Hari Ini! Cek Update Terbaru Per Gramnya

Dari sisi internasional, The Fed baru-baru ini menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps). Sejalan dengan itu, Otoritas Moneter Hong Kong juga mengikuti langkah yang sama dengan menurunkan suku bunga sebesar 50 bps menjadi 5,25.

Selain itu, produk domestik bruto (PDB) Selandia Baru pada kuartal II 2024 menyusut sebesar 0,2 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Para investor di Asia juga akan menilai data perdagangan bulan Agustus dari Malaysia dan angka pengangguran dari Australia, sambil menunggu keputusan bank sentral di kawasan tersebut.

Bank sentral Taiwan diharapkan akan membuat keputusan suku bunga penting pada Kamis mendatang, serta merilis revisi perkiraan pertumbuhan ekonomi dan inflasi untuk tahun ini.

Sementara itu, indeks utama AS Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (19/9/2024). Indeks S&P 500 melonjak ke rekor tertinggi sehari setelah The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 bps dan mengindikasikan lebih banyak penurunan suku bunga di masa depan. Indeks S&P 500 naik 1,70 persen ke level 5.713,64, indeks Nasdaq naik 2,51 persen ke level 18.013,98, sementara Dow Jones Industrial Average naik 1,26 persen ke level 42.025,19, yang merupakan penutupan tertinggi sepanjang masa.

Baca Juga : Harga BBM Nasional Tetap Stabil, Ini Rinciannya di Semua SPBU

Kenaikan juga dialami saham-saham big cap, seperti saham Tesla yang melonjak lebih dari 7 persen, dan saham Apple serta Meta Platforms masing-masing naik hampir 4 persen. Saham perusahaan AI terkemuka, Nvidia, melonjak 4 persen, membantu mengangkat indeks semikonduktor PHLX yang juga melonjak 4,3 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini menunjukkan pergerakan variatif. Indeks Nikkei menguat 803,80 poin atau 2,16 persen ke 37.959,10, indeks Hang Seng menguat 249,53 poin atau 1,39 persen ke 18.262,69, sementara indeks Shanghai melemah 8,50 poin atau 0,31 persen ke level 2.727,52, dan indeks Straits Times melemah 9,98 poin atau 0,27 persen ke 3.623,18.