Ekbis
Beranda » Berita » IHSG Diprediksi Tembus 8.000, BRI Danareksa Sebut Faktor Penting Menentukan Target

IHSG Diprediksi Tembus 8.000, BRI Danareksa Sebut Faktor Penting Menentukan Target

IHSG Diprediksi Tembus 8.000, BRI Danareksa Sebut Faktor Penting Menentukan Target
IHSG Diprediksi Tembus 8.000, BRI Danareksa Sebut Faktor Penting Menentukan Target

JAKARTA, HarianBatakpos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mencapai level psikologis 7.400, dan BRI Danareksa memproyeksikan IHSG bisa menembus level psikologis 8.000 pada akhir tahun ini. Direktur Utama BRIDS, Laksono Widodo, mengatakan bahwa pencapaian ini sangat bergantung pada beberapa faktor penting, termasuk keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve dan tren penguatan nilai tukar rupiah.

“Kalau memang benar suku bunga Amerika turun, rupiahnya kan sekarang udah di bawah Rp16.000 lagi ya [per dolar AS]. IHSG itu kayaknya sih prediksi akhir tahun di kepala 8, ya,” ujar Laksono di Gedung BRI, Rabu (14/8/2024). Ia menambahkan, penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dan penguatan rupiah akan menjadi faktor utama dalam mencapai target IHSG tersebut.

Selain itu, Laksono juga mencatat bahwa terbentuknya kabinet pemerintahan baru pada bulan Oktober nanti akan menjadi katalis positif bagi penguatan IHSG. Ia menjelaskan bahwa masa transisi pemerintahan baru RI saat ini berdampak pada pasar modal, termasuk penurunan aktivitas pasar IPO karena investor cenderung menunggu kabinet baru terbentuk.

Pasar Energi Stabil, Wall Street Naik Meski Ketegangan Iran-AS Meningkat

Laksono menyebutkan beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pasar, termasuk ketidakpastian yang disebabkan oleh konflik di Timur Tengah dan ketidakstabilan suku bunga global. “Kondisi perang di Timur Tengah yang belum beres juga, suku bunga yang masih belum turun. Jadi kombinasi ini makanya saya bilang tadi, bukan tahun yang mudah buat pasar modal,” tandas Laksono.

Terkait target Prabowo-Gibran untuk mencapai market cap pasar modal lebih dari Rp22.000 triliun atau 70% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2027, Laksono optimis target tersebut dapat tercapai. “Kalau memang bisa banyak lighthouse IPO yang besar yang masuk ke Indonesia, saya rasa makes sense juga dan juga didukung oleh pertumbuhan GDP (PDB) yang memang bagus,” jelas Laksono. Ia menekankan pentingnya pertumbuhan GDP dalam mendukung pasar modal.

Ia juga berharap pemerintahan baru dapat mempermudah proses IPO untuk mencapai target tersebut, melalui kebijakan pajak dan fiskalnya. “Misalnya kalau semakin besar free float-nya pajak PPH-nya bisa berkurang. Sekarang kan baru kalau udah free floatnya di atas 40% baru pajaknya berkurang 5%. Tapi kita pengennya sebenarnya ada gradual gitu,” tambah Laksono.

Ekonomi Desa Diperkuat, Prabowo Tunjuk Zulkifli Hasan Pimpin Satgas Koperasi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *