Jakarta, harianbatakpos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi (18/6/2025) dibuka menguat di tengah pelaku pasar mencermati arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed. IHSG hari ini naik 6,04 poin atau 0,08 persen ke posisi 7.161,89.
Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 justru melemah tipis 0,41 poin atau 0,05 persen ke posisi 799,47. Pergerakan pasar yang mixed ini menunjukkan pelaku pasar masih berhati-hati menjelang keputusan penting dari The Federal Reserve.
“IHSG hari ini diprediksi bergerak fluktuatif dalam rentang 7.100 hingga 7.180,” ungkap Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Dari sisi global, pelaku pasar kini menantikan pengumuman suku bunga The Fed yang diperkirakan akan tetap berada di kisaran 4,25 hingga 4,5 persen. Dari kawasan Asia, Bank Sentral Jepang (BOJ) memutuskan menahan suku bunga di level 0,5 persen, level tertinggi sejak 2008. Hal ini dilakukan untuk merespons risiko inflasi dan ketidakpastian tarif global yang kembali meningkat.
Kebijakan moneter ketat juga tampak dari rencana pengurangan pembelian obligasi Jepang sebesar 400 miliar yen setiap kuartal hingga Maret 2026. Kebijakan suku bunga, baik dari Jepang maupun AS, menjadi penentu penting bagi arah pasar keuangan kawasan dan global.
Dari dalam negeri, pelaku pasar turut mencermati potensi kebijakan BI Rate yang masih berada di level 5,5 persen. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) juga merilis data terbaru tentang Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia yang pada April 2025 tercatat sebesar 431,5 miliar dolar AS atau naik 8,2 persen secara tahunan (yoy). Pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang hanya 6,4 persen.
ULN pemerintah dan swasta mengalami kenaikan, namun BI menegaskan bahwa rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih terkendali di angka 30,3 persen. Stabilitas ULN ini menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga kepercayaan pasar terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
Sementara itu, bursa saham AS kompak melemah akibat kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah, terutama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran yang memasuki hari kelima. Indeks Dow Jones turun 299,29 poin atau 0,70 persen ke level 42.215,80. Indeks S&P 500 melemah 0,84 persen ke 5.982,72, dan Nasdaq anjlok 0,91 persen ke posisi 19.521,09.
Pasar saham Asia pagi ini menunjukkan pergerakan bervariasi. Indeks Nikkei Jepang menguat 221,76 poin atau 0,57 persen ke 38.757,69. Sementara indeks Shanghai melemah 13,80 poin atau 0,40 persen ke 3.373,87, indeks Hang Seng turun 300,30 poin atau 1,24 persen ke 23.681,55, dan indeks Strait Times naik 17,29 poin atau 0,44 persen ke 3.914,79.
Ikuti saluran harianbatakpos.com di WhatsApp:https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar