Ekbis
Beranda » Berita » IHSG Masih Ambruk Meski Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II-2024 Capai 5,05%

IHSG Masih Ambruk Meski Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II-2024 Capai 5,05%

IHSG Masih Ambruk Meski Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II-2024 Capai 5,05%
IHSG Masih Ambruk Meski Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II-2024 Capai 5,05%

HarianBatakpos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih ambruk hingga akhir perdagangan sesi I Senin (5/8/2024), meski data perekonomian Indonesia pada kuartal II-2024 masih tumbuh di atas 5%. Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG ambruk nyaris 2% atau tepatnya 1,99% ke posisi 7.162,6. IHSG pun langsung terkoreksi ke level psikologis 7.100, setelah bertahan di level 7.300-an beberapa hari terakhir.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 5,3 triliun dengan melibatkan 10 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 579.650 kali. Sebanyak 115 saham menguat, 470 saham melemah dan 187 saham cenderung stagnan. Terpantau semua sektor saham terkoreksi, dengan sektor bahan baku, energi, industri, dan transportasi menjadi yang paling parah di mana keempat sektor tersebut terkoreksi hingga lebih dari 2%.

Sementara dari sisi saham, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi saham yang memberatkan indeks paling besar yakni masing-masing 20,6 indeks poin dan 14,7 indeks poin. IHSG masih ambruk nyaris 2%, meski data pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II-2024 telah dirilis dan hasilnya masih cukup baik.

Menko Zulhas Tekankan Konsumsi Susu Lokal, Strategi Tingkatkan Gizi Anak Indonesia

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 mengalami pertumbuhan 5,05% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini didorong oleh konsumsi masyarakat dan investasi. “Komponen yang alami pertumbuhan positif yang berikan PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi 54,53%,” kata Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, dalam rilis BPS, Senin (28/8/2024).

Pada kuartal II-2024 ini, konsumsi tumbuh 4,93%. Hal ini masih kuatnya permintaan dan daya beli masyarakat. Sementara itu, komponen pengeluaran yang tumbuh tertinggi adalah konsumsi lembaga pemerintah (LNPRT) yang tumbuh 9,98%. Selain itu, konsumsi juga didorong oleh libur hari raya, Lebaran dan Idul Adha. Meski sumber perekonomian terbesar, akan tetapi konsumsi rumah tangga sudah selama tiga kuartal terakhir di bawah 5%.

Tingginya konsumsi rumah tangga selama April-Juni 2024 dibantu oleh long weekend pada Mei dan Juni. BPS melihat adanya peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur tersebut. “Ini terlihat dari peningkatan transportasi dan komunikasi serta restoran dan hotel,” terang Edy.

IHSG tampaknya baru akan memangkas koreksinya pada akhir perdagangan hari ini. Namun, terpangkasnya koreksi IHSG pada hari ini diprediksi tidak akan besar dan IHSG masih berpotensi ditutup merosot lebih dari 1%. Hal ini karena kondisi pasar global juga tak kondusif, di mana bursa Asia-Pasifik pada hari ini sebagian besar terkoreksi, dengan indeks Nikkei 225 Jepang menjadi yang paling parah yakni ambruk nyaris 7%. Namun, bursa saham China terpantau mulai rebound dan menguat, meski penguatannya masih cenderung tipis-tipis.

Investasi Rp1.627 Triliun! Indonesia-Singapura Bangun Panel Surya dan Kawasan Industri Hijau

Baca Juga: Bank Tabungan Negara Fokus pada Likuiditas Akibat Suku Bunga Tinggi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan