HarianBatakpos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Selasa (30/7/2024). Pergerakan IHSG yang melemah ini terjadi karena investor cenderung wait and see, menanti risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) terkait suku bunga. Hingga akhir perdagangan, IHSG turun 0,65% ke posisi 7.241,86, dan masih berada di level psikologis 7.200 pada sesi pertama hari ini.
Pada akhir perdagangan hari ini, nilai transaksi indeks mencapai sekitar Rp 8,7 triliun dengan volume transaksi sebanyak 14 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1 juta kali. Sebanyak 260 saham mengalami penguatan, sementara 305 saham terkoreksi, dan 220 saham cenderung stagnan. Secara sektoral, sektor transportasi menjadi penekan terbesar IHSG, dengan penurunan mencapai 1,2%.
Saham telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjadi salah satu penekan terbesar IHSG hari ini, dengan kontribusi penurunan sebesar 20,2 indeks poin. IHSG berakhir merana di tengah sikap pelaku pasar yang menunggu risalah rapat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).
The Fed akan menggelar Federal Open Market Committee (FOMC) mulai malam hari ini waktu Indonesia dan hasilnya akan diumumkan pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Konsensus pasar mengindikasikan bahwa The Fed mungkin akan mempertahankan suku bunga acuannya pada bulan ini. Namun, fokus utama investor saat ini adalah kemungkinan proyeksi pemangkasan suku bunga pada pertemuan September mendatang.
Sejauh ini, pasar masih optimis bahwa pemangkasan suku bunga The Fed dapat dimulai pada pertemuan September. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, sebanyak 89,6% pelaku pasar yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada September mendatang. Jika hal ini terjadi, maka bank sentral lainnya juga mungkin akan bersikap dovish, termasuk Bank Indonesia (BI) yang sempat mengindikasikan kemungkinan pemangkasan suku bunga jika rupiah lebih stabil dan The Fed semakin dovish.
Selain The Fed, Bank of England (BoE) juga diprediksi akan mulai memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat, mengingat inflasi di Inggris telah mulai menurun. Namun, terdapat kabar kurang menggembirakan dari Bank of Japan (BoJ) yang diprediksi akan menaikkan suku bunga acuannya esok hari. Akibatnya, mayoritas bursa Asia-Pasifik merana hari ini.
Komentar