Jakarta, HarianBatakpos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup bergairah dan mencetak rekor tertinggi baru pada perdagangan Jumat (13/9/2024), di tengah meningkatnya optimisme pasar terkait jalur pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS).
IHSG ditutup menguat 0,18% ke posisi 7.812,13. Setelah mengalami koreksi ke level psikologis 7.700, IHSG kembali menyentuh level psikologis 7.800 di akhir perdagangan. IHSG juga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada hari ini, melampaui ATH sebelumnya yang tercatat pada perdagangan Rabu kemarin di 7.798,15.
Nilai transaksi IHSG pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 27 triliun dengan volume transaksi mencapai 25 miliar lembar saham, yang ditransaksikan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 244 saham menguat, 328 saham melemah, dan 225 saham stabil.
Secara sektoral, sektor teknologi menjadi yang paling signifikan dalam penguatan IHSG hari ini, dengan kenaikan mencapai 4,46%. Emiten perbankan raksasa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan saham telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjadi penopang terbesar IHSG dengan kontribusi masing-masing sebesar 13,8 indeks poin dan 7,2 indeks poin.
IHSG menutup pekan ini dengan optimisme di tengah harapan pemangkasan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) secara soft landing. Hal ini terjadi setelah dirilisnya data inflasi konsumen dan produsen AS untuk periode Agustus 2024.
Pada Rabu malam waktu Indonesia, Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS mencatat indeks harga konsumen (IHK) naik 0,2% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada bulan lalu, sesuai dengan perkiraan pelaku pasar. Dalam basis tahunan (year-on-year/yoy), data IHK AS pada Agustus mencatat inflasi sebesar 2,5%, menjadi yang paling lambat sejak Februari 2024 dan lebih baik dari ekspektasi sebelumnya yang memperkirakan inflasi sebesar 2,6% yoy.
Adapun IHK inti AS mengalami kenaikan tak terduga sebesar 0,3% secara bulanan, dibandingkan ekspektasi sebesar 0,2%, namun inflasi inti tetap pada 3,2% secara tahunan sesuai proyeksi pasar.
Indeks harga produsen (IHP) AS pada Agustus lalu naik 0,2%, sedikit lebih tinggi dari estimasi pertumbuhan 0,1%. Angka inti, yang tidak memperhitungkan harga pangan dan energi fluktuatif, naik 0,3%, melebihi perkiraan 0,2%.
Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara mencapai 230.000 untuk minggu yang berakhir pada 7 September, sesuai dengan perkiraan pasar. Data ini mengikuti penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,2% pada Agustus, dari level tertinggi hampir tiga tahun sebesar 4,3% pada Juli lalu dan inflasi dasar yang menunjukkan adanya kekakuan bulan lalu.
Kombinasi pasar tenaga kerja yang stabil dan tren inflasi yang melandai semakin memperkecil kemungkinan Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) pada pekan depan. Namun, pasar berharap The Fed melakukan pemangkasan dengan soft landing. Menurut perhitungan CME FedWatch Tool, peluang pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bp ke level 5,00%-5,25% kini sebesar 65%.
Komentar