Ekbis
Beranda » Berita » IHSG Menguat 0,45% Sebelum Libur Panjang Lebaran Idul Fitri

IHSG Menguat 0,45% Sebelum Libur Panjang Lebaran Idul Fitri

IHSG Menguat 0,45% Sebelum Libur Panjang Lebaran Idul Fitri
IHSG Menguat 0,45% Sebelum Libur Panjang Lebaran Idul Fitri

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada perdagangan Jumat (5/4/2024) sebelum libur panjang menyambut Lebaran Idul Fitri 1445 H. Penguatan ini mengakhiri pekan yang bergejolak, di mana IHSG berhasil memperbaiki kinerjanya setelah sempat terpuruk.

IHSG pada Jumat lalu mengalami kenaikan sebesar 0,45% ke posisi 7.286,88. Penguatan ini menjadi yang terpanjang selama dua hari beruntun, menandai perbaikan dari koreksi mingguan sebelumnya yang sempat mencapai 1%. Koreksi mingguan IHSG akhirnya menipis menjadi hanya 0,03%.

Pada minggu ini, IHSG sempat mengalami tekanan signifikan, terpuruk lebih dari 1% dan menguji level 7100. Namun, dampak dari kekhawatiran pasar mampu diatasi, terutama setelah adanya sentimen positif yang muncul menjelang libur panjang.

Minyak Mentah Indonesia Anjlok ke USD 62,75 per Barel, Dipicu Stok AS dan Produksi OPEC

Analis pasar mencatat bahwa berbagai faktor berkontribusi terhadap penguatan IHSG pada Jumat lalu, termasuk reli harga komoditas dunia dan penurunan kembali yield obligasi pemerintah. Selain itu, harapan akan kinerja korporasi yang solid juga menjadi salah satu pendorong utama kenaikan IHSG.

Meskipun demikian, sejumlah investor tetap berhati-hati menghadapi ketidakpastian global yang masih mengintai, termasuk ketegangan geopolitik dan risiko perubahan kebijakan moneter di beberapa negara maju.

Dengan ditutupnya perdagangan sebelum libur panjang Lebaran, para pelaku pasar kini akan mengamati dengan cermat perkembangan selanjutnya setelah masa libur selesai. Proyeksi mengenai dampak dari pergerakan IHSG pasca-libur Lebaran tetap menjadi perhatian utama, dengan harapan bahwa sentimen positif akan terus mendukung pergerakan pasar saham dalam beberapa pekan mendatang.

Pergerakan IHSG pasca-libur Lebaran akan menjadi indikator penting bagi arah pergerakan pasar modal Indonesia ke depan, terutama dalam menghadapi dinamika eksternal yang terus berubah dan juga dalam menghadapi potensi gelombang kenaikan kasus COVID-19 yang bisa mempengaruhi kepercayaan pasar.

Indonesia Gandeng Belanda Perkuat Hortikultura dan Modernisasi Pertanian

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan