\Jakarta, Harian Batakpos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka cenderung menguat pada awal perdagangan sesi I Selasa (3/9/2024), meskipun ada kabar kurang baik dari dalam negeri terkait data PMI Manufaktur.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,36% ke posisi 7.722,12. Namun, setelah delapan menit perdagangan, IHSG berbalik arah dan mengalami penurunan tipis sebesar 0,08% ke posisi 7.688,18. Penurunan ini mencerminkan dinamika pasar saham yang dipengaruhi oleh sentimen ekonomi domestik.
Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 845 miliar dengan volume transaksi mencapai 2,3 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 91.740 kali. Data transaksi ini menunjukkan tingkat likuiditas yang tinggi di pasar saham Indonesia meski terjadi fluktuasi.
Pergerakan IHSG hari ini masih akan dipengaruhi oleh beberapa sentimen dari dalam negeri, terutama data inflasi dan PMI Manufaktur Indonesia. PMI Manufaktur Indonesia menunjukkan kontraksi untuk dua bulan berturut-turut yakni pada Juli (49,3) dan Agustus (48,9), yang merupakan posisi terendah sejak Agustus 2021. Penurunan PMI Manufaktur ini menjadi perhatian karena sektor manufaktur memiliki kontribusi signifikan terhadap ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Ambruknya PMI Manufaktur ini memicu kekhawatiran, apalagi menjelang akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober mendatang. Chief Economist Bank Permata, Josua Pardede, mengungkapkan bahwa deflasi yang terjadi pada Agustus seiring dengan penurunan harga volatile food, khususnya bawang merah, turut berkontribusi pada penurunan PMI Manufaktur. Deflasi yang dialami Indonesia selama empat bulan beruntun, diikuti dengan turunnya PMI Manufaktur Agustus yang anjlok ke level 48,9 poin, menjadi indikasi adanya penurunan daya beli masyarakat.
Komentar