Ekbis
Beranda » Berita » IHSG Menguat pada Awal Perdagangan Jumat (6/9/2024) dengan Fokus pada Data Tenaga Kerja AS

IHSG Menguat pada Awal Perdagangan Jumat (6/9/2024) dengan Fokus pada Data Tenaga Kerja AS

IHSG Diperkirakan Bergerak Variatif, Sentimen Global Pengaruhi Bursa Efek Indonesia
IHSG Diperkirakan Bergerak Variatif, Sentimen Global Pengaruhi Bursa Efek Indonesia

Jakarta, Harian Batakpos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada awal perdagangan sesi I Jumat (6/9/2024), di mana pelaku pasar masih menunggu rilis data tenaga kerja dari Amerika Serikat (AS) dan data ekonomi domestik.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat sebesar 0,31% ke posisi 7.704,88. Lima menit setelah pembukaan, IHSG semakin melaju dengan penguatan 0,56% ke posisi 7.723,79, dan kembali ke level psikologis 7.700.

Indeks Harga Saham Gabungan, nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 962 miliar dengan volume transaksi mencapai 9 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 61.787 kali. Pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen pasar global, terutama dari data tenaga kerja AS. Selain itu, rilis data cadangan devisa (cadev) Indonesia juga akan menjadi fokus pelaku pasar.

Cara Cek Bansos PKH 2025 Lewat HP, Penerima Bantuan Bisa Lihat Jadwal dan Besaran

Pasar Keuangan Indonesia tampaknya akan mendapat dukungan dari turunnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) dan depresiasi dolar AS. Dua faktor ini diharapkan dapat memperkuat pasar keuangan Indonesia, termasuk IHSG, menjelang akhir pekan yang penuh gejolak dengan data ekonomi luar negeri.

Indeks dolar AS turun ke level 101,107 pada perdagangan kemarin, level terendah sejak 28 Agustus 2024. Yield US Treasury tenor 10 tahun juga melemah ke 3,73%, terendah sejak 28 Juni 2023, lebih dari setahun terakhir. Penurunan indeks dolar AS menunjukkan bahwa investor banyak menjual dolar AS dan mengalihkan investasi ke instrumen lain, berpotensi masuk ke pasar keuangan Indonesia.

Prospek Ekonomi Indonesia semakin positif dengan kemungkinan investor mencari keuntungan lebih besar di Indonesia daripada AS, yang diharapkan dapat meningkatkan inflow investasi. Namun, pelaku pasar juga berharap bahwa bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan memangkas suku bunga untuk menjaga kesehatan pasar tenaga kerja. Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga akan bergantung pada data ekonomi yang berkembang.

“Pasar tenaga kerja harus tetap sehat dan dilindungi. Kita harus berhati-hati agar kebijakan tidak terlalu ketat, yang dapat memperlambat pasar tenaga kerja. Namun sejauh ini, pasar tenaga kerja telah melemah tetapi tetap sehat,” ungkap Daly.

Toko Acai Jaya Jual Aksesoris HUT RI ke-80 Terlengkap di Medan

Dari sisi domestik, Bank Indonesia (BI) akan merilis data cadangan devisa Indonesia untuk periode Agustus 2024. Cadangan devisa Indonesia terus menunjukkan tren positif. Pada akhir Juli 2024, cadangan devisa mencapai US$ 145,4 miliar, meningkat signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 140,2 miliar.

Kenaikan Cadangan Devisa ini didorong oleh penerbitan sukuk global pemerintah yang berhasil menghimpun dana segar dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia. Penerimaan pajak dan jasa yang membaik juga berkontribusi pada peningkatan cadangan devisa.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *