Pada perdagangan sesi I hari Senin (29/4/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan dengan menguat, mencerminkan sikap investor yang cenderung wait and see menanti rilis data ekonomi penting di pasar global. Pada pembukaan sesi I, IHSG naik tipis 0,01% ke posisi 7.036,21. Setelah 20 menit perdagangan, penguatan IHSG semakin meningkat menjadi 0,31% ke 7.058,01, meskipun sempat mengalami pelemahan 0,21% pada perdagangan pre-opening.
Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini mencapai sekitar Rp 2,2 triliun dengan volume transaksi mencapai 2,6 miliar lembar saham, telah ditransaksikan sebanyak 165.345 kali.
Investor Asing Masih Catatkan Outflow di Pasar Saham RI
Meskipun IHSG menguat, investor asing masih mencatatkan outflow atau net sell di pasar saham RI. Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi 22-25 April 2024, menunjukkan investor asing melakukan jual neto sebesar Rp 2,47 triliun, dengan mayoritas jual neto terjadi di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan pasar saham. Namun, terdapat beli neto di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Tunggu Kebijakan Suku Bunga AS
Investor cenderung menunggu keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), terkait kebijakan suku bunga pada pekan ini. Data-data ekonomi AS yang belum menunjukkan perbaikan yang memadai menjadi alasan The Fed kemungkinan besar tidak akan memangkas suku bunga, yang saat ini masih tinggi. Inflasi AS yang masih di atas target 2% juga menjadi perhatian, mempersulit kemungkinan penurunan suku bunga AS tahun ini.
Pasar keuangan domestik masih terpengaruh oleh net sell investor asing, namun IHSG menunjukkan pergerakan yang lebih baik pada awal sesi I hari ini, berbeda dengan akhir pekan lalu yang mengalami penurunan signifikan. Perkembangan ini memberikan harapan bagi pasar keuangan dalam menghadapi sentimen global yang belum pasti.
Komentar