HarianBatakpos.com – Investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini sedang memperhatikan perkembangan rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), yang berpotensi mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG diperkirakan bergerak mendatar pada sesi perdagangan hari ini.
Pada awal perdagangan, IHSG membuka sesi dengan melemah tipis sebesar 0,09 persen atau 6,83 poin ke level 7.259,85. Sedangkan untuk Indeks LQ45, tercatat turun sebesar 0,59 persen atau 6,83 poin ke level 906,98.
Menurut analis dari Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas, IHSG berpotensi bergerak mendatar dalam sesi perdagangan hari ini. Perhatian pasar tertuju pada RDG BI yang digelar pada Selasa dan Rabu ini. Salah satu hal yang ditunggu pasar adalah keputusan terkait suku bunga acuan.
Data terbaru dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan neraca transaksi berjalan masih dalam kondisi defisit. NPI pada kuartal pertama tahun ini tercatat defisit sebesar 6 miliar dolar Amerika Serikat (AS), sedangkan transaksi berjalan mengalami defisit sebesar 2,2 miliar dolar AS atau setara dengan 0,6 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Di sisi lain, dari luar negeri, komentar para pejabat The Fed pada Senin kemarin tidak banyak mengubah ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral. Meskipun demikian, tekanan inflasi yang mereda menjadi perhatian utama.
Risalah pertemuan kebijakan moneter terbaru The Fed dijadwalkan akan dirilis pada Rabu ini. Peluang penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin (bps) pada pertemuan September 2024 diperkirakan mencapai 63,3 persen.
Sementara itu, di pasar saham global, bursa saham AS mayoritas menguat. Indeks Nasdaq bahkan mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa dengan kenaikan 0,65 persen. Namun, Dow Jones justru mengalami pelemahan sebesar 0,49 persen.
Di Asia, indeks Nikkei menguat tipis, sementara indeks Hang Seng dan Shanghai mengalami pelemahan. Ini menunjukkan adanya ketidakpastian yang masih memengaruhi pasar saham regional.
Dengan begitu, investor di Bursa Efek Indonesia diharapkan untuk tetap waspada dan memantau perkembangan RDG BI serta faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG.
Komentar