Ekbis
Beranda » Berita » IHSG Sempat Menguat Jelang Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2024

IHSG Sempat Menguat Jelang Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2024

IHSG Sempat Menguat Jelang Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2024
IHSG Sempat Menguat Jelang Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2024

Ibu Kota Nusantara, HarianBatakpos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona hijau pada awal perdagangan sesi I Jumat (16/8/2024), jelang Pidato Kenegaraan dan pembacaan Nota Keuangan serta penyampaian Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (R-APBN) Tahun Anggaran 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan hari ini menunjukkan penguatan yang signifikan di tengah perhatian pelaku pasar terhadap Pidato Kenegaraan dan Rancangan Anggaran 2025.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,56% ke posisi 7.450,93. Selang lima menit setelah dibuka, penguatan IHSG cenderung terpangkas sedikit, yakni menguat 0,43% ke 7.441,23. IHSG tetap mencatatkan penguatan menjelang pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan penyampaian RAPBN 2025 yang sangat dinanti.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 563 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,1 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 54.701 kali. Volume transaksi dan nilai transaksi yang tinggi menunjukkan minat pasar yang besar terhadap IHSG di tengah menunggu arahan dari Pidato Kenegaraan dan RAPBN 2025.

Harga Cabai dan Bawang Merah Merosot, Cek Daftar Harga Pangan Terbaru

IHSG cenderung menguat di tengah fokus pelaku pasar ke Pidato Kenegaraan dan penyampaian RAPBN Tahun Anggaran 2025 serta Nota Keuangan. Pengaruh besar dari pidato Presiden Jokowi dan pengumuman RAPBN 2025 diharapkan akan memberikan panduan yang jelas bagi investor dan pelaku pasar.

Pada hari ini, IHSG bakal dipengaruhi banyak sentimen internal terutama dari pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada RAPBN dan Nota Keuangan. Pidato Jokowi diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai target makro ekonomi seperti pertumbuhan, inflasi, nilai tukar rupiah, serta harga minyak mentah Indonesia/ICP untuk 2025.

RAPBN ini menjadi istimewa karena akan dijalankan oleh pemerintahan baru yang dipimpin oleh presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. RAPBN 2025 menjadi sorotan utama karena akan menjadi APBN pertama di bawah pemerintahan baru dan berpotensi mempengaruhi arah kebijakan ekonomi ke depan.

Dimulai dari pidato Presiden Jokowi sebagai pembuka atau pengantar yang akan membeberkan target makro ekonomi mulai dari pertumbuhan, inflasi, nilai tukar rupiah, lifting minyak mentah dan gas, serta harga minyak mentah Indonesia/ICP untuk 2025. Pidato ini akan memberikan petunjuk awal mengenai kebijakan ekonomi dan arah belanja pemerintah di tahun 2025.

Harga Beras Tembus HET! Pemerintah Kembali Gelar Operasi Pasar SPHP Akhir Juni 2025

Pidato Nota Keuangan sangat penting karena RAPBN 2025 akan menjadi APBN pertama pemerintahan baru Prabowo-Gibran. Sebagai APBN pertama dari pemerintahan baru, RAPBN 2025 akan menjadi acuan utama bagi kebijakan fiskal dan belanja negara yang akan diterapkan.

Masyarakat, pelaku usaha, dan investor akhirnya akan mengetahui arah kebijakan Prabowo-Gibran, mulai dari belanja hingga pendapatan negara. Arah kebijakan Prabowo-Gibran diharapkan dapat memberikan kepastian bagi pelaku pasar dan investor terkait strategi fiskal dan anggaran pemerintah.

Berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya di mana RAPBN untuk presiden berikutnya biasanya hanya bersifat baseline, maka RAPBN 2025 diperkirakan sudah merumuskan kebijakan Prabowo. RAPBN 2025 diharapkan mencerminkan kebijakan spesifik pemerintahan baru, dengan tim Prabowo terlibat langsung dalam pembuatan anggaran.

Pasalnya, tim Prabowo ikut terlibat langsung dalam pembuatan RAPBN 2025. Keterlibatan langsung tim Prabowo dalam pembuatan RAPBN menunjukkan komitmen untuk menyusun kebijakan yang sesuai dengan visi dan misi pemerintahan baru.

RAPBN 2025 juga sangat dinanti karena akan menjelaskan arah kebijakan pembiayaan tahun 2025. Publik menantikan informasi mengenai strategi pembiayaan dan defisit anggaran yang mungkin akan ditargetkan oleh pemerintahan baru.

Pasalnya, selama ini sangat kencang beredar Prabowo akan menargetkan defisit anggaran tinggi sehingga kebutuhan pembiayaan akan bengkak. Kebijakan defisit anggaran yang tinggi menjadi topik hangat dalam perbincangan mengenai RAPBN 2025 dan dampaknya terhadap perekonomian.

RAPBN 2025 diharapkan bisa menggambarkan arah kebijakan penerimaan negara baik dari perpajakan atau non-perpajakan era Prabowo. Arah kebijakan penerimaan negara, baik dari perpajakan maupun non-perpajakan, akan menjadi perhatian utama dari RAPBN 2025.

Menarik ditunggu apakah Prabowo sudah mengisyaratkan pembentukan Badan Penerimaan Negara. Pengumuman mengenai pembentukan Badan Penerimaan Negara akan menjadi salah satu highlight dari RAPBN 2025 yang perlu diperhatikan.

RAPBN 2025 juga diharapkan menggambarkan fokus belanja pemerintah ke depan, termasuk soal belanja infrastruktur, kesehatan, hingga makan bergizi gratis. Fokus belanja pemerintah pada infrastruktur, kesehatan, dan program sosial akan menjadi perhatian penting bagi masyarakat dan pelaku pasar.

Di lain sisi, pasar juga akan bereaksi terhadap data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang menjadi pertimbangan pengambilan keputusan bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) dalam menentukan arah suku bunga acuan berikutnya. Reaksi pasar terhadap data tenaga kerja AS juga akan menjadi faktor yang mempengaruhi IHSG dan keputusan suku bunga The Fed.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *