Jakarta, harianbatakpos.com – Pakar telematika Roy Suryo menyebut ijazah yang ditunjukkan penyidik Polda Metro Jaya tersebut berbeda dengan ijazah Jokowi yang dimiliki Dian Sandi.
“Beda. Logonya benar, logonya simetris. Dian Sandi ini sebenarnya simetris tapi karena motretnya tidak cakap ya. Tidak bisa motret maka jadinya error,” ujar Roy Suryo dalam Program Rakyat Bersuara di iNews, Selasa (26/12/2025).
“Artinya ini ijazah difoto dari ijazah yang dimiliki Pa Jokowi?” tanya host Rakyat Bersuara Aiman Witjaksono kepada Roy Suryo.
Menjawab pertanyaan itu, Roy Suryo meminta penyidik Polda Metro Jaya memeriksa kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi. “Saya enggak tahu. Kata Dian Sandi katanya asli. Makanya Dian Sandi harus diperiksa,” tegasnya.
Roy Suryo juga mengaku tidak bisa memastikan apakah ijazah yang ditunjukkan penyidik Polda Metro Jaya adalah ijazah Jokowi yang dimiliki Dian Sandi. “Ini jelek banget. Tapi mirip, mirip. Tapi sekali lagi ini enggak boleh diakui asli,” ucapnya.
Roy Suryo juga menyebut gelar perkara khusus yang dilakukan di Polda Metro Jaya pada Senin kemarin membongkar dua kebohongan terkait ijazah Jokowi. Kebohongan terungkap lantaran penyidik Polda Metro Jaya mengaku telah menyita ijazah Jokowi sejak 23 Juli 2025.
“Kami mau menunjukkan apa yang kami sita sejak tanggal 23 Juli 2025, itu kata-katanya. Dari situ saja sudah timbul dua kebohongan,” katanya. Kebohongan pertama, saat mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengaku telah ditunjukkan ijazah Jokowi saat berkunjung ke Solo pada Oktober 2025.
Saat itu, Budi Arie menyebut ijazah Jokowi asli. Roy Suryo menilai, keterangan Budi Arie tersebut adalah kebohongan. Sebab, ijazah Jokowi telah disita penyidik Polda Metro Jaya sejak 23 Juli 2025.
“Kebohongan pertama ada orang yang katanya datang ke Solo setelah keluar bilang, ‘Saya ditunjukkan ijazahnya, asli, asli, asli’,” ujar Roy.
Kebohongan kedua, lanjut Roy, hasil scan ijazah Jokowi yang ditunjukkan ke publik pada 19 dan 25 November 2025. Tetapi, dia tidak secara gamblang menyebut sosok yang mengaku memiliki scan ijazah Jokowi tersebut.
“Kedua adalah orang yang tanggal 19 dan 25 November lalu bilang, ‘Ini scan asli ijazah Jokowi’. Kapan scan-nya kalau 23 Juli itu sudah disita oleh kepolisian dan disegel,” katanya. (RED)


Komentar