Medan, HarianBatakpos.com – Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri memanggil perwakilan keluarga Presiden RI ke-7 Joko Widodo terkait aduan dugaan kepemilikan ijazah palsu dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). Pemanggilan ini menjadi sorotan media dan masyarakat, mengingat status Jokowi sebagai pemimpin negara.
Kuasa hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara, mengonfirmasi bahwa keluarga dan ajudan Jokowi akan memenuhi panggilan tersebut. “Kami yang akan menyerahkan ijazah asli Pak Jokowi sesuai permintaan Bareskrim. Keluarga dan ajudannya yang membawa dari Solo ke Jakarta,” ujarnya.
Dalam penyelidikan ini, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menegaskan bahwa pihaknya tengah memeriksa sejumlah saksi terkait dugaan ijazah palsu Jokowi. Aduan yang diterima pada 9 April 2025 ini, menyoroti adanya temuan publik terkait cacat hukum ijazah S1 Jokowi yang diadukan oleh TPUA atas nama Egi Sudjana.
Proses Penyidikan Ijazah Palsu Jokowi
Selama penyelidikan, Bareskrim telah memeriksa 26 saksi, termasuk staf Universitas Gajah Mada dan alumni Fakultas Kehutanan. Selain itu, pihaknya telah mengumpulkan dokumen yang relevan dari berbagai sumber, termasuk Dinas Perpustakaan dan Arsip serta dokumen dari KPU.
Djuhandhani juga mengungkapkan bahwa uji laboratorium telah dilakukan terhadap dokumen yang berkaitan dengan proses masuk dan kelulusan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM. Ini menandakan bahwa kasus ini ditangani dengan serius dan teliti oleh pihak kepolisian, dilansir dari laman kompas.com.
Masyarakat kini menanti hasil dari penyelidikan ini. Apakah akan ada kejelasan mengenai dugaan ijazah palsu yang dapat memengaruhi reputasi Jokowi? Perkembangan lebih lanjut akan menjadi perhatian penting bagi publik.
Kesimpulannya, pemanggilan keluarga Jokowi oleh Bareskrim menandai langkah signifikan dalam penyelidikan kasus ijazah palsu. Proses ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan transparansi kepada masyarakat.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar