Jakarta – BP: Landmark Garuda di Kantor Presiden Ibu Kota Nusantara (IKN) telah resmi rampung pada 20 Juli 2024. Namun, kabar mengejutkan muncul terkait material bilah Garuda yang diprediksi cepat berkarat. Apa yang sebenarnya terjadi?
Dilansir dari AyoBandung, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bahwa material bilah Garuda menggunakan baja jenis weathering steel. Baja ini dikenal karena ketahanannya terhadap korosi dan cuaca, serta akan membentuk lapisan karat alami dalam enam bulan pertama pemasangan. Lapisan karat tersebut justru berfungsi sebagai pelindung tambahan yang mencegah korosi lebih lanjut.
“Kami memilih weathering steel karena biaya perawatannya efisien dan karat alami yang terbentuk memberikan tampilan estetis yang menarik,” ujar Diana Kusumastuti, Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR.
Bilah Garuda yang terpasang berjumlah 4.650 unit dengan desain sayap mengepak lebar, menjadi simbol ikonik bagi Ibu Kota Nusantara. Proyek ini, yang memakan biaya Rp11,96 triliun, tidak hanya fokus pada estetika, tetapi juga keberlanjutan, dengan penggunaan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 MW.
Weathering steel, dengan kekuatan mekanik 30 persen lebih tinggi dibanding baja karbon konvensional, dipilih untuk memastikan struktur tetap kokoh dan tahan lama dalam kondisi iklim di Kalimantan Timur.
Proyek lainnya di IKN termasuk Training Center PSSI, Rumah Sakit Mayapada dan Abdi Waluyo, serta Hotel Nusantara, menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur modern dan berkelanjutan.
Bilah Garuda ini bukan hanya simbol kekuatan dan keberanian, tetapi juga inovasi dalam desain dan material. Warna karat alami dari weathering steel menambah nilai estetika dari bangunan Kantor Presiden IKN, menjadikannya pusat perhatian dan kebanggaan masyarakat Indonesia.
Komentar