Jakarta, harianbatakpos.com – Pemerintah Indonesia terus memperkuat kerja sama internasional untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI), Sudaryono, menegaskan bahwa kolaborasi antara Indonesia dan Belanda dalam sektor pertanian berkelanjutan akan dipermudah demi mempercepat modernisasi pertanian dan mendorong produktivitas petani.
Kerja sama pertanian antara Indonesia dan Belanda ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang mencakup bidang hortikultura, teknologi greenhouse, dan pengembangan generasi muda petani. MoU ini ditandatangani oleh Kementerian Pertanian RI dan Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Belanda di Kantor Pusat Kementan RI, Jakarta, Selasa (17/6).
“Kementerian Pertanian Indonesia menyambut baik kerja sama ini. Apalagi Belanda dikenal sebagai pengekspor pertanian terbesar kedua di dunia, meski memiliki wilayah yang kecil. Ini menjadi inspirasi besar bagi pertanian Indonesia,” ujar Sudaryono, Rabu (18/6).
Sudaryono mengapresiasi kedatangan delegasi Belanda yang dipimpin Wakil Menteri Guido Landheer. Delegasi tersebut terdiri dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku usaha dan penyedia teknologi pertanian modern. Melalui kerja sama ini, Indonesia berharap terjadi percepatan adopsi teknologi canggih di sektor agribisnis nasional.
Mas Dar, sapaan akrab Sudaryono, menambahkan bahwa sejumlah perusahaan Belanda telah menyatakan minat berinvestasi di Indonesia, namun sempat menghadapi beberapa tantangan. Penandatanganan MoU ini diharapkan membuka jalan bagi investasi asing yang berkelanjutan, sekaligus transfer pengetahuan teknologi pertanian modern seperti sistem irigasi presisi, benih unggul, dan pengelolaan greenhouse.
“Pertanian Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Produksi padi nasional naik 52,45 persen pada Triwulan I 2025 dibandingkan tahun sebelumnya, sementara jagung meningkat 39,02 persen. Selanjutnya, fokus utama kami adalah sektor hortikultura dengan dukungan teknologi canggih,” lanjutnya.
Guido Landheer menyampaikan apresiasi atas sambutan pemerintah Indonesia dan menekankan pentingnya hubungan historis yang erat antara kedua negara. Ia mengatakan bahwa misi delegasi Belanda adalah untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia dengan berbagi pengetahuan, bukan untuk menjual produk, melainkan membantu petani lokal agar mampu memproduksi sendiri.
“Kami ingin kerja sama ini bersifat dua arah. Kami membawa teknologi dan pengalaman, tapi kami juga ingin belajar dari keberhasilan Indonesia di sektor pangan,” ujar Guido.
MoU ini bertujuan memperkuat kerja sama ekonomi dan teknologi antara Indonesia dan Belanda, terutama dalam bidang pembangunan pedesaan, pertanian ramah lingkungan, keanekaragaman hayati, serta peningkatan kapasitas petani lokal melalui inovasi berkelanjutan.
Ikuti saluran harianbatakpos.com di WhatsApp:https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar