Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia berhasil mencapai prestasi dengan tingkat inflasi rendah pada tahun 2023 jika dibandingkan dengan beberapa negara lain. Pernyataan ini disampaikannya dalam konferensi pers hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“Kita lihat dibandingkan dengan negara lain kita menjadi salah satu dari negara dengan inflasi rendah, yang di bawah kita hanya Jepang yang angkanya mirip dengan kita kemudian Saudi, Italia, dan China,” ujar Menko Airlangga.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Desember 2023 tercatat rendah, sebesar 0,41 persen month to month (mtm), sehingga inflasi IHK pada tahun 2023 menjadi 2,61 persen secara year on year (yoy). Pencapaian ini berada di dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen.
Dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya, Indonesia menunjukkan kinerja lebih baik dari Argentina, Turki, Rusia, India, bahkan Amerika Serikat.
Menko Airlangga mengapresiasi kerja sama semua pihak terkait, termasuk pemerintah pusat dan daerah, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pusat Statistik, serta kementerian/lembaga lainnya. “Kerja sama yang baik antara pusat, pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menjadi contoh kerja sama yang solid,” tambahnya.
Prestasi inflasi Indonesia tahun 2023 merupakan hasil dari kerja bersama dan mencerminkan tingkat koordinasi yang tinggi antar lembaga dan pemerintah daerah. Menurut Menko Airlangga, pencapaian ini menjadi yang terendah sejak tahun 2000 di luar periode terdampak pandemi (2020-2021). Beberapa negara masih mengalami inflasi di atas sasaran target, dan Indonesia berhasil menunjukkan stabilitas ekonomi dengan tingkat inflasi yang terjaga.
Komentar