Ekbis
Beranda » Berita » Industri Makanan Didorong Berperan Aktif dalam Net Zero Emission

Industri Makanan Didorong Berperan Aktif dalam Net Zero Emission

Industri Makanan Didorong Berperan Aktif dalam Net Zero Emission
Industri Makanan Didorong Berperan Aktif dalam Net Zero Emission

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengajak industri makanan untuk berperan aktif dalam pencapaian Net Zero Emission (NZE) atau emisi nol bersih, sebagai bagian dari program pembangunan yang berfokus pada pengurangan emisi karbon. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menyampaikan harapan ini saat meresmikan “Go Live” sistem manajemen informasi produksi dan monitoring energi di Pabrik Pusat PT Niramas Utama di Bekasi, Jawa Barat.

Kemenperin menetapkan target untuk mencapai NZE di sektor industri 10 tahun lebih cepat dari target nasional pada tahun 2060. Ada empat strategi utama yang menjadi pondasi, yaitu transisi ke energi baru terbarukan, manajemen dan efisiensi energi, strategi elektrifikasi dalam proses produksi, dan pemanfaatan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).

“Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang diharapkan berperan aktif dalam mencapai NZE ini,” ujar Putu Juli Ardika. Ia menyambut baik inisiatif perusahaan makanan dalam upaya dekarbonisasi dan transformasi digital menuju green industry.

Efek Perekonomian Internasional Akibat Konflik Israel Iran 

Bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, optimalisasi proses bisnis, pengembangan kompetensi SDM, serta pemenuhan tanggung jawab terhadap penghematan energi dan pengurangan emisi karbon, PT Niramas Utama di Bekasi menjadi proyek pertama yang menerapkan digitalisasi sistem manajemen informasi produksi dan monitoring energi.

Dalam langkah transformasi digital tersebut, PT Niramas Utama bekerja sama dengan Schneider Electric dan PT JETEC Indonesia. Roberto Rossi, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, menjelaskan bahwa solusi EcoStruxure for Industry yang diimplementasikan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi biaya perawatan aset hingga 20 persen per tahun.

Selain itu, solusi ini juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu pengumpulan data hingga 99 persen, mengurangi potensi produk gagal hingga 10 persen, dengan tingkat pengembalian investasi (ROI) dalam kurun waktu 2 tahun. Program ini menjadi langkah strategis dalam mendukung tercapainya target Sustainable Development Goals (SDGs) perusahaan dan menjadi bagian dari upaya lebih luas untuk mencapai NZE di sektor industri.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *