HarianBatakpos.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa nilai ekspor Indonesia pada Mei 2024 mencapai 22,33 miliar dolar AS, naik sebesar 13,82 persen secara bulanan. Kontribusi utama peningkatan ini berasal dari industri manufaktur nonmigas, yang menyumbang devisa sebesar 20,9 miliar dolar AS pada periode ini.
Industri manufaktur telah menjadi pilar utama dalam ekspor Indonesia, mendominasi sektor nonmigas dengan kontribusi besar terhadap devisa negara. Pada Mei 2024, nilai ekspor Indonesia mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan, masing-masing sebesar 13,82 persen dan 2,86 persen. Menurut Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah dalam konferensi pers perkembangan ekspor dan impor Mei 2024 di Jakarta, ekspor industri pengolahan menjadi penyumbang utama peningkatan ini.
Berbagai sektor industri manufaktur memberikan kontribusi signifikan terhadap ekspor, termasuk bahan bakar mineral sebesar 3,3 miliar dolar AS, besi dan baja 2,1 miliar dolar AS, serta mesin dan perlengkapan elektrik yang menyumbang 1,2 miliar dolar AS. Selain itu, bijih logam, terak, dan abu turut menyumbang sebanyak 1,03 miliar dolar AS. Sektor lainnya seperti logam mulia dan perhiasan/permata mencatat ekspor sebesar 962 juta dolar AS, kendaraan dan bagiannya sebanyak 926 juta dolar AS, serta nikel dan turunannya mencapai 849,6 juta dolar AS.
Kontribusi industri manufaktur tidak hanya besar pada Mei 2024, tetapi juga berpengaruh signifikan dalam penjualan ekspor kumulatif sejak Januari-Mei 2024. Total ekspor periode ini mencapai 104,2 miliar dolar AS, dengan 64,34 persen berasal dari industri manufaktur.
Negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia pada Mei 2024 adalah China dengan nilai 4,73 miliar dolar AS atau 22,63 persen dari total ekspor, Amerika Serikat dengan 2,18 miliar dolar AS atau 10,45 persen, serta India yang mencapai 1,95 miliar dolar AS atau 9,31 persen.
Dengan kontribusi signifikan dari industri manufaktur, Indonesia menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan ekspor dan memperkuat perekonomian nasional. Melalui optimalisasi sektor manufaktur, diharapkan ekspor Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan yang positif di masa mendatang.
Komentar