Medan, HarianBatakpos.com – Sepanjang November 2024, tekanan inflasi di Kota Malang masih terkendali. Salah satu yang menjadi pendorong terjadinya inflasi adalah harga komoditas pangan.
Menurut siaran pers dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang, inflasi bulanan di Kota Malang mengalami kenaikan sebesar 0,24 persen (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat 0,20 persen (mtm).
Inflasi tahunan Kota Malang pada November 2024 mencapai 1,22 persen (yoy) atau 0,89 persen (ytd). “Inflasi periode November 2024, terutama didorong oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, dengan andil 0,17 persen (mtm),” kata Febrina, Kepala KPw BI Malang.
Kenaikan harga komoditas pangan, seperti bawang merah, daging ayam ras, dan minyak goreng, berkontribusi besar terhadap inflasi ini.
Bawang merah dan tomat mengalami kenaikan harga seiring dengan berakhirnya masa panen, sementara harga daging ayam ras naik akibat meningkatnya harga pakan unggas.
Walaupun ada tekanan inflasi, beberapa komoditas seperti beras dan cabai mengalami deflasi, berkat pasokan yang mencukupi.
Sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta Bank Indonesia melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) diharapkan dapat menjaga level inflasi dalam rentang sasaran 2,5 ± 1 persen (yoy).
Koordinasi solid oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) juga berperan penting, dengan kegiatan pemantauan harga dan stok bahan pokok menjelang Pilkada dan Nataru. Dengan langkah-langkah ini, Kota Malang berupaya menjaga stabilitas harga pangan dan mengendalikan inflasi.
Komentar