Ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Teuku Riefky, mengungkapkan bahwa inflasi masih akan terus meningkat, terutama dipengaruhi oleh lonjakan permintaan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
“Inflasi nampaknya masih akan berlanjut selain karena harga pangan memang di Maret ini juga inflasi ini dipengaruhi oleh kenaikan permintaan, jadi demand driver juga mempengaruhi,” ujar Riefky kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, terdapat dua faktor yang menjadi pendorong kenaikan inflasi ke depan, yaitu suplai dan permintaan. Meskipun kenaikan harga bahan pokok dan komoditas lainnya masih cukup tinggi dari sisi suplai, tekanan dari permintaan juga berkontribusi pada peningkatan inflasi.
Riefky menjelaskan bahwa kenaikan inflasi yang disebabkan oleh permintaan (demand-driven) sebenarnya merupakan indikator positif karena mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi. Namun, kenaikan harga bahan pokok dapat menggerus daya beli masyarakat.
“Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan inflasi seperti impor dan menjaga stok pangan. Namun, dampak dari El Nino masih cukup besar, dan impor produk-produk yang diperlukan akan perlu ditingkatkan untuk menjaga harga pangan terkendali,” tambahnya.
Dalam rangka menjaga inflasi tetap dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen, pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) akan mengimplementasikan tujuh langkah strategis pengendalian inflasi 2024. Langkah-langkah tersebut termasuk kebijakan moneter dan fiskal yang konsisten dengan upaya mendukung pengendalian inflasi serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, pemerintah juga akan mengendalikan inflasi kelompok volatile food agar tetap terkendali di bawah 5 persen, dengan fokus pada komoditas seperti beras, cabai, dan bawang. Upaya juga akan dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan dan kelancaran distribusi, serta memperkuat ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas dan hilirisasi pangan.
Pemerintah juga akan memperkuat sinergi antara Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah serta memperkuat komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi tetap terkendali.
Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan inflasi dapat dikelola dengan baik dan masyarakat dapat merasakan stabilitas harga yang lebih terjaga, terutama di tengah kenaikan permintaan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Komentar