Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa perekonomian Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,37 persen pada bulan Februari 2024 jika dibandingkan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, mengungkapkan bahwa IHK naik dari 105,19 pada Januari 2024 menjadi 105,58 pada Februari 2024.
Dengan perkembangan ini, tingkat inflasi tahunan mencapai 2,75 persen (year-on-year/yoy), sedangkan inflasi tahun kalender sebesar 0,41 persen (year-to-date/ytd). Inflasi tahunan yang tercatat menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Inflasi sektor makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar, mencapai 6,36 persen dengan andil sebesar 1,79 persen terhadap inflasi umum. Beberapa komoditas, seperti beras, cabai merah, daging ayam ras, dan sigaret kretek mesin, memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi dalam sektor ini.
Penurunan nilai rupiah terhadap dolar AS dan faktor-faktor lainnya akan terus menjadi perhatian pelaku pasar dan pemerintah dalam mengelola stabilitas ekonomi dan harga.
Komentar