Medan, harianbatakpos.com – Rencana Inggris dan Prancis untuk mengakui Negara Palestina pada konferensi perdamaian internasional yang dijadwalkan di New York dari 17 hingga 20 Juni mendatang telah ditunda. Keputusan ini mencerminkan perubahan sikap yang memalukan dari kedua negara Eropa, hanya beberapa minggu setelah mereka berjanji untuk mendukung pengakuan tersebut sebagai tanggapan atas tindakan Israel di Gaza.
Dilansir dari laman Kompas.com, konferensi ini awalnya dimaksudkan sebagai langkah diplomatik besar, di mana kekuatan-kekuatan Barat diharapkan dapat mengakui Negara Palestina sebagai isu prinsip. Namun, para diplomat Barat kini mengonfirmasi kepada The Guardian bahwa acara tersebut akan lebih fokus pada “langkah-langkah menuju pengakuan” yang tidak jelas, alih-alih pengakuan yang konkret.
Pembalikan sikap ini terjadi meskipun sebelumnya London dan Paris menyatakan akan meninjau kembali pendekatan mereka, mengingat dampak menghancurkan dari kampanye pengeboman Israel yang telah menewaskan lebih dari 55.000 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak. Selain itu, perluasan permukiman ilegal di Tepi Barat juga menjadi perhatian, dengan Israel menyetujui 22 permukiman baru yang dinyatakan oleh Menteri Pertahanan Yoav Gallant sebagai langkah strategis untuk mencegah berdirinya Negara Palestina.
Keputusan ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika politik internasional dan tantangan yang dihadapi dalam upaya mencapai perdamaian di kawasan Palestina.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar