Medan, HarianBatakpos.com – Kapal feri penyebrangan Penajam Paser Utara (PPU) – Balikpapan mengalami insiden tenggelam pada Senin (5/5/2025) sekitar pukul 15.35 Wita. Kejadian ini berlangsung di perairan Penajam, Kalimantan Timur, dan melibatkan kapal bernama KMP Muchlisa yang dioperasikan oleh PT Sadena Mitra Bahari. Insiden ini memicu perhatian luas, terutama terkait keselamatan penumpang dan proses evakuasi yang dilakukan oleh pihak berwenang.
Informasi awal menunjukkan bahwa kapal KMP Muchlisa tengah beroperasi di jalur pelayaran reguler saat tenggelam. Hingga saat ini, belum ada data resmi mengenai jumlah penumpang dan korban dari insiden tersebut. Pihak Otoritas Pelabuhan dan tim SAR segera merespons dengan melakukan pencarian dan evakuasi di lokasi kejadian. Upaya ini sangat penting untuk memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat.
Kepada masyarakat, pihak berwenang meminta untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi. Hal ini penting untuk menghindari kepanikan yang tidak perlu. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak kapal yang terbalik di perairan, menambah suasana histeris di kalangan saksi mata. Tim SAR terus berupaya melakukan penyelamatan dan investigasi lebih lanjut mengenai penyebab tenggelamnya kapal, dilansir dari laman lambeturah.co.id.
Penting untuk menunggu informasi resmi dari pihak berwenang mengenai perkembangan situasi ini. Kejadian tenggelamnya kapal feri ini menyoroti pentingnya keselamatan dalam transportasi laut. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mengandalkan sumber berita yang terpercaya untuk mendapatkan informasi akurat.
Dalam kesimpulannya, insiden tenggelamnya kapal feri rute PPU Balikpapan ini adalah pengingat akan risiko yang dapat terjadi dalam perjalanan laut. Penanganan cepat oleh tim SAR dan otoritas terkait sangat krusial dalam situasi darurat semacam ini.
Komentar