Ekbis
Beranda » Berita » Investasi di Sektor Pangan dan Energi Hijau Lebih Menjanjikan

Investasi di Sektor Pangan dan Energi Hijau Lebih Menjanjikan

Investasi di Sektor Pangan dan Energi Hijau Lebih Menjanjikan

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, menyampaikan pandangannya bahwa investasi pada sektor pangan dan energi hijau menawarkan imbal hasil yang lebih baik. Dia menilai bahwa kedua sektor ini mendapat dukungan penuh melalui kebijakan insentif perpajakan, bea masuk, dan kemudahan perizinan lainnya.

“Saya kira investasi pada sektor pangan dan energi hijau menjanjikan imbal hasil yang baik. Apalagi kedua sektor itu didukung penuh oleh kebijakan, seperti insentif perpajakan, bea masuk, dan kemudahan lainnya seperti perizinan,” ujar Said di Jakarta.

Selain itu, Said juga menyatakan optimisme terkait fokus kebijakan pada sektor pangan dan energi hijau dari calon presiden dan wakil presiden yang terpilih nantinya.

Minyak Mentah Indonesia Anjlok ke USD 62,75 per Barel, Dipicu Stok AS dan Produksi OPEC

Namun, untuk sektor di luar pangan dan energi hijau, Said berpendapat bahwa kinerja investasi kemungkinan akan melambat pada tahun ini. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian yang dihadapi investor sehubungan dengan pemilu.

“Saya perkirakan, investor akan menunggu, setidaknya setahun setelah pilpres, artinya baru tahun 2025 mereka melihat perkembangan konsolidasi kekuasaan di pemerintahan dan DPR. Sepanjang konsolidasi kekuasaan hasil pemilu 2024 belum terjadi, saya kira investor akan lebih menahan diri,” ujar Said.

Dalam konteks ini, Said menilai bahwa mencapai target investasi yang lebih tinggi pada tahun 2024, yakni dari Rp1.400 triliun menjadi Rp1.617 triliun, tidak akan mudah diwujudkan oleh pemerintah. Dia menyatakan bahwa kondisi politik dalam negeri dan ketegangan global di beberapa wilayah dapat mempengaruhi aliran modal masuk ke Indonesia.

“Berat dan berat target investasi di tahun politik ini,” tambahnya. Ia juga menyoroti proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari target APBN 2024 yang dihasilkan oleh Bank Dunia, dengan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,9 persen, sementara target di APBN adalah 5,2 persen.

Indonesia Gandeng Belanda Perkuat Hortikultura dan Modernisasi Pertanian

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan