Jakarta, HarianBatakpos.com – Dengan mendekatnya tahun 2025, semakin banyak investor crypto yang mempersiapkan portofolio mereka untuk menghadapi perubahan besar di pasar. Koin-koin seperti Solana (SOL), Fantom (FTM), dan Cutoshi (CUTO) telah menjadi pilihan utama karena potensinya yang dianggap bisa menghasilkan ROI (Return on Investment) besar.
Menurut berbagai spekulasi positif, 90% dari jutawan baru di dunia cryptocurrency akan memiliki koin revolusioner ini di dompet mereka sebelum akhir tahun 2025.
1. Cutoshi: Investasi Cerdas di 2024
Cutoshi adalah koin meme yang berbasis utilitas, terinspirasi dari konsep “Kucing Keberuntungan” Cina yang diyakini membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi pemegangnya. Walaupun memiliki daya tarik sebagai koin meme, Cutoshi menonjol dengan memberikan nilai nyata melalui ekosistem DeFi yang dimilikinya.
Banyak meme coin lainnya yang hanya didorong oleh hype, tetapi Cutoshi menawarkan Cutoshi DEX, platform aman di mana pengguna dapat menukar berbagai cryptocurrency lintas blockchain. Ini menghemat waktu dan biaya pengguna, karena mereka tidak perlu berpindah-pindah platform untuk melakukan transaksi antar jaringan, dan juga menghemat biaya gas.
Mengingat pasar DeFi global diproyeksikan bernilai lebih dari Rp7.872 triliun pada tahun 2028, Cutoshi memiliki potensi besar untuk tumbuh pesat. Saat ini, token CUTO dijual seharga Rp341 dalam tahap kedua penjualan awalnya. Para pemegang awal sudah menikmati kenaikan 46,6%, dan harga token diperkirakan akan terus naik seiring dengan meningkatnya permintaan.
2. Solana: Stabil Meski Menghadapi Tantangan
Selama seminggu terakhir, harga Solana (SOL) mengalami sedikit perubahan, naik dari Rp2,2 juta menjadi Rp2,26 juta, mencatat kenaikan kurang dari Rp15.000. Meski sempat mencapai Rp2,3 juta, tekanan dari pasar membuat harga kembali turun di bawah Rp2,25 juta.
Dalam sebulan terakhir, harga Solana melonjak lebih dari 7%, dari Rp2 juta menjadi Rp2,26 juta. Namun, altcoin ini masih bergerak dalam rentang harga yang lebar antara Rp2,5 juta hingga Rp1,9 juta. Jika bulls (pembeli) berhasil melewati level resistensi di Rp2,3 juta, harga Solana bisa naik ke Rp2,48 juta. Namun, jika gagal, kemungkinan besar harga akan turun menuju zona support di Rp1,9 juta.
Secara teknis, indikator pasar untuk Solana selama seminggu dan sebulan terakhir menunjukkan tren bullish, meskipun osilator pasar masih netral. Moving average juga mengindikasikan skenario positif untuk altcoin ini.
3. Fantom: Pertumbuhan Stabil di Tengah Volatilitas Pasar
Fantom (FTM) mencatatkan kenaikan yang signifikan selama seminggu terakhir, dengan harga naik lebih dari 4% dari Rp9.940 menjadi Rp10.413. Walaupun harga Fantom berfluktuasi antara Rp11.181 dan Rp9.316 dalam seminggu terakhir, tren umumnya tetap positif.
Selama 30 hari terakhir, harga Fantom melonjak lebih dari 37%, dari Rp7.453 menjadi Rp10.413. Kenaikan ini didorong oleh momentum bullish, meskipun sempat menghadapi tekanan bearish yang membawa harga turun ke Rp9.316. Namun, bulls kembali mengambil alih, membuat harga naik di atas Rp10.100.
Indikator teknis mengungkapkan bahwa baik seminggu maupun sebulan terakhir menunjukkan tren bullish untuk Fantom. Meskipun osilator menunjukkan sinyal netral, moving average mengindikasikan peluang beli yang kuat untuk periode ini.
Cutoshi: Bersiap untuk Mengalahkan Solana dan Fantom
Meskipun Solana, Fantom, dan Cutoshi diidentifikasi sebagai koin dengan potensi besar untuk memberikan keuntungan eksponensial di tahun 2025, Cutoshi diprediksi akan memiliki pertumbuhan terbesar. Dengan meningkatnya permintaan terhadap platform DeFi dan pasokan token CUTO yang terbatas, minat investor dalam penjualan presale-nya terus melonjak. Cutoshi diperkirakan akan mengalami pertumbuhan besar tahun depan.
Komentar