Ekbis
Beranda » Berita » Investor Global Lepas Aset Reksadana Saham Selama Dua Minggu Beruntun

Investor Global Lepas Aset Reksadana Saham Selama Dua Minggu Beruntun

Investor Global Lepas Aset Reksadana Saham Selama Dua Minggu Beruntun
Investor Global Lepas Aset Reksadana Saham Selama Dua Minggu Beruntun

Investor global tampaknya sedang melakukan manuver besar-besaran di pasar reksadana saham dalam dua minggu terakhir, dengan pergeseran yang signifikan dalam aliran modal. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang inflasi yang terus berlanjut dan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve AS yang mengendur pada bulan Juni mendatang.

Menurut data dari laman Reuters, investor global telah melepas aset reksadana saham sebesar US$ 2,9 miliar selama seminggu terakhir. Dalam perincian lebih lanjut, reksadana saham AS dan Asia masing-masing mengalami arus keluar sebesar US$ 2,7 miliar dan US$ 1,9 miliar. Namun, di sisi yang berlawanan, reksadana saham Eropa justru mengalami arus modal masuk sebesar US$ 891 juta.

Dalam ranah sektoral, investor terlihat menarik dana bersih sebesar US$ 708 juta dari sektor teknologi, yang mengakhiri tren pembelian selama 12 minggu berturut-turut. Sementara itu, reksadana saham global mencatat arus masuk yang kuat sebesar US$ 60 miliar selama kuartal pertama tahun ini, didorong oleh antisipasi penurunan suku bunga Federal Reserve yang meningkatkan minat terhadap ekuitas global yang lebih berisiko.

Cara Cek Bansos PKH 2025 Lewat HP, Penerima Bantuan Bisa Lihat Jadwal dan Besaran

Namun, ada pergeseran yang terlihat di pasar obligasi global. Reksadana obligasi global menarik arus masuk yang signifikan, mengumpulkan US$ 12,8 miliar selama seminggu, karena ekspektasi penurunan suku bunga AS mengendur. Kepala investasi UBS Global Wealth Management, Mark Haefele, bahkan merevisi pandangannya, memperkirakan bahwa Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin mulai bulan September, bukan Juni.

Reaksi terhadap pasar obligasi juga terlihat dalam arus modal ke berbagai instrumen. Obligasi dolar AS jangka menengah dan pendek pemerintah mengalami arus masuk yang kuat, sementara dana obligasi korporasi dalam dolar AS mengalami arus keluar. Di sisi lain, reksadana pasar uang global mengalami arus keluar sebesar US$ 3 miliar, berkebalikan dengan arus masuk besar-besaran minggu sebelumnya.

Pasar komoditas juga tidak luput dari perubahan arus modal. Investor tampaknya menjual reksadana logam mulia senilai US$ 524 juta, berbalik dari pembelian bersih minggu sebelumnya. Sementara itu, reksadana energi juga mengalami arus keluar bersih sebesar US$ 76 juta.

Data yang diperoleh dari 29.583 reksadana pasar negara berkembang menunjukkan penurunan dalam pembelian reksadana obligasi dan penjualan besar-besaran reksadana ekuitas negara berkembang. Investor hanya membeli US$ 597 juta reksadana obligasi EM, sementara penjualan reksadana ekuitas negara berkembang mencapai US$ 1,7 miliar, jumlah terbesar dalam lima minggu.

Toko Acai Jaya Jual Aksesoris HUT RI ke-80 Terlengkap di Medan

Kondisi pasar saat ini terlihat semakin kompleks dengan kekhawatiran inflasi yang terus berlanjut dan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve yang terus berubah. Para investor kemungkinan akan terus memantau perkembangan ini dengan cermat untuk menyesuaikan strategi investasi mereka di masa mendatang.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *